TAPSEL - Sejumlah warga di Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan, mengeluh. Pasalnya bantuan pemerintah, berupa pembagian dana desa bagi warga kurang mampu dan pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dipersulit dengan berbagai syarat tak jelas. "Untuk pembagian dana desa, sebelumnya tak ada syarat sudah harus vaksin. Sekarang kalau tak divaksin kita tak dapat. Sementara penerima kartu KKS, saat mencairkan bantuan di bank, tidak dimintai syarat sudah divaksin, bantuan langsung cair. Kesal kita jadinya," ujar H. Siregar (51) warga Desa Sipangko, Kecamatan Angkola Muaratais saat dijumpai wartawan Minggu (26/12).

Kekesalan warga memang beralasan, mereka merasa didiskriminatifkan atas perlakuan Camat dan kepala desa saat pembagian dana desa. Warga penerima bantuan dari dana desa berharap, agar bisa diperlakukan sama dengan warga penerima manfaat KKS.

Kemalangan warga bukan hanya sampai disitu, Ismail Pulungan (31) juga merasakan kekecewaan atas perlakuan kepala desa dan petugas pembagi kartu KKS.

Kurangnya sosialisasi penerima kartu KKS dari kepala desa, membuat sebagian warga tidak mengetahui kalau mereka menerima kartu KKS. Sehingga saat pembagian kartu KKS di kantor kecamatan, warga tidak datang.

"Besok setelah kita tahu, kita langsung minta kartu KKS ke pembagi kartu, tapi katanya kartu KKS kita sudah hangus tak berguna lagi. Dananya sudah ditarik pemerintah kembali karena saat pembagian kartu kita tidak datang ke kantor camat," ujar Ismail menahan kekecewaan.

Padahal menurut Ismail Pulungan, seharusnya, baru pertama ini dirinya memperoleh kartu bantuan dari pemerintah.

Pantauan wartawan di desa lainnya di Kecamatan Angkola Muaratais, banyak warga yang kecewa atas sikap camat dan kepala desa mereka, yang mempersulit untuk menerima bantuan.

Saat hal ini dikonfirmasikan ke Camat Angkola Muaratais M. Fadhil Harahap serta Kepala Desa Sipangko, keduanya tidak menjawab pesan singkat maupun telephone selular. Saat dijumpai kedua pejabat tersebut menghindar dari wartawan.