TAPSEL - Polsek Sipirok Tapanuli Selatan, sudah memeriksa 3 orang saksi dan 1 orang korban terkait kericuhan antar pekerja bongkar muat di Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabu Sumatera Utara. "Kita sudah memeriksa 3 orang saksi dan korban. Dan sore ini kasusnya sudah diambil alih Reskrim Polres Tapanuli Selatan," ujar AKP Ismaya, Kapolsek Sipirok saat dijumpai wartawan Sabtu (25/12) di Mapolsek Sipirok.

Kericuhan antar dua kelompok pekerja bongkar muat di pintu masuk Proyek Pembangunan PLTA Batangtoru di Sipirok, terjadi pada Jumat (24/12/2021) malam kemarin. Kericuhan mengakibatkan satu orang terluka akibat pukulan benda keras, serta satu rumah ludes terbakar.

Kedua kelompok pekerja bongkar muat yang sama sama tergabung dalam Serikat Pekerja F.SPTI-K.SPSI Kabupaten Tapanuli Selatan ini, sama sama merasa paling berhak atas pekerjaan bongkar muat di Proyek Pembangunan PLTA, sehingga memicu pertikaian.

Kericuhan antar dua kelompok massa ini terjadi di Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada Jumat (24/12) malam. Kericuhan dipicu karena diduga terjadinya perebutan pekerjaan bongkar muat truk di sekitar Proyek Pembangunan PLTA Batangtoru di Sipirok ini.

Peristiwa ini mengakibatkan satu orang terluka akibat pukulan benda keras, serta satu rumah ludes terbakar.

Kericuhan berawal sekitar pukul 20.00 saat David Sembiring dkk dari Serikat Pekerja F.SPTI-K.SPSI sedang melakukan pekerjaan bongkar muat terhadap truk pengangkut material di pintu masuk PLTA Desa Luat Lombang Kecamatan Sipirok.

Pada saat bersamaan, A. Ritonga dan kawan kawan dari Serikat Pekerja F.SPTI-K.SPSI juga datang ke lokasi dan melakukan pekerjaan bongkar muat terhadap truk trailer pengangkut material PLTA.

Kericuhan terjadi, ketika A. Ritonga dkk mengetahui, upah bongkar muat truk trailer sudah diterima David Sembiring.