PALAS - Seorang sopir truk tronton bermuatan inti kelapa sawit Nopol BK 8217 XC tewas mendadak dalam truk yang dibawanya, Minggu (19/12/2021) kemarin.
Laki laki tersebut diketahui bernama Hamdami Yunus (56) warga Dusun II Sepakat Serapo Asli RT 007.RW 004, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.

Sebelum meninggal, spoir truk tesebut diketahui mengalami sakit pada dadanya dan sesak napas serta istirahat di dalam kabin truk lalu meninggal dunia saat truk diparkirkan di lokasi SPBU Nomor 227348 Hutalombang, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Palas.

Dari pemeriksaan medis di RSUD, diketahui penyebab kematian warga Kabupaten Langkat ini karena sakit yang dialaminya.

Informasi yang dihimpun dari Polsek Barumun, Minggu (19/12/2021) pengemudi truk tronton warga orange BK 8217 XC bermuatan inti kelapa sawit dari PT KAS Kecamatan Sosa menuju Kota Tebing Tinggi.

Karena kondisi minyak BBM solar truk yang dikemudikannya akan habis, korban langsung masuk ke SPBU Hutalombang untuk mengisi BBM, namun saat itu di SPBU bahan bakar minyak solar lagi kosong.

Kapolres Palas, AKBP Indra Yanitra Irwan melalui Kapolsek Barumun, AKP Miptahuddin, Senin (20/12/2021) mengatakan, sopir truk tronton meninggal dunia karena penyakit sesak napas saat memarkirkan truknya sembari menunggu sampai BBM masuk ke SPBU Hutalombang.

Sopir Hamdami Yunus saat itu ditemani kernetnya bernama Muhammad Iqbal (19) dan sempat istirahat sejenak, karena menunggu BBM masuk ke SPBU tersebut agar truk diisi bahan bakar solar.

"Sebelum kejadian, sopir truk dan kernet sekira pukul 20.00 pada Sabtu (18/12/2021) sempat makan malam bersama. Selesai makan malam, korban mengatakan kepada kernetnya kalau dadanya terasa sakit dan sesak. Lalu minum obat tolak angin dan promag dan istirahat tidur sejenak di kabin truk baku belakang sopir," jelasnya.

Sebelum istirahat, sopir juga sempat berpesan kepada kernetnya kalau mobil tangki yang membawa solar sudah masuk ke SPBU, tolong bangunkan dirinya.

Mendapat amanah itu, Iqbal langsung membangunkan sopirnya dengan memangilnya sembari mengoyangkan tubuhnya. Namun sang sopir tidak bersuara dan tidak bergerak lagi.

"Dari hasil pemeriksaan luar oleh pihak medis RSUD Sibuhuan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, tetapi meninggal dunia karena sakit," sambungnya

Ia menambahkan, pihak keluarga juga meminta tidak dilakukan autopsi terhadap mayat tersebut, karena meningal dunia karena sakit yang dialaminya.