MEDAN - Sebanyak lebih 152 pusaka berusia ratusan tahun dari berbagai negeri di Kepulauan Melayu Nusantara dipamerkan dalam acara bertajuk Pameran Pusaka Semenda Melayu yang berlangsung di Warung Budaya Jalan Sunggal, Medan.

Pusaka yang dipamerkan dalam pameran yang berlangsung pada 17-19 Desember 2021 ini berupa keris, tombak, tameng dan lainnya. Sekira 90% pusaka itu adalah keris Melayu dan Semenda Melayu di kepulauan Nusantara mulai dari Sumatera hingga Sulawesi.

Pusaka itu antara lain badik dan keris anak alang (Melayu), rencong dan siwah (Aceh), piso halasan dan piso batak (Tapanuli), Lapah Petawaran dan Tumbuk Lada (Karo), keris Palembang, pending Melayu, keris ganan singa dan ligan (Lombok/Bali), serta berbagai keris Bugis (Sulawesi). Masing-masing pusaka memiliki ciri khas dan karakter daerah asalnya.

Ari Widiyanta dari Perkumpulan Pusaka Semenda Melayu mengatakan terselenggaranya kegiatan ini tak lepas dari peran penting Wisnu Wijaya dan dua bersaudara Tionghoa Rudy Oey dan Widjaya Oey yang sangat mencintai budaya Melayu.

"Acara ini sempat tertunda dua tahun akibat pandemi. Alhamdulillah bisa terselenggara sekarang, tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan budaya kita yang sungguh luar biasa ini, khususnya pada generasi muda," ungkap Ari di sela pameran.

Pameran ini, menurutnya, merupakan awal dari terselenggaranya acara serupa bertaraf internasional pada 2022 mendatang.

Ari menambahkan bahwa keris dan segala benda pusaka warisan leluhur di nusantara memiliki nilai yang sangat agung. "Ada filosofi, ada sejarah, ada teknologi yang menggambarkan kecerdasan moyang kita terdahulu yang tentunya dapat menumbuhkan kebanggaan kita beridentitas dan bebangsa," ujarnya, sebagaimana dikutip Senin (20/12/2021).

Acara yang dimeriahkan grup musik Melayu Lebah Begantong itu dihadiri oleh
Prof. Dr. Phil Ichwan Azhari selaku Ketua perKerisan Nasional Indonesia (SNKI) Korwil Sumatera Utara serta sejumlah tokoh dan pegiat budaya dari berbagai daerah itu.

Ichwan Azhari menyebutkan pameran ini sesungguhnya sudah diagendakan sejak dua tahun lalu tapi tertunda karena pandemi Covid-19. "Pameran ini merupakan pemanasan untuk acara lebih besar dan luas di masa mendatang," katanya.

Wisnu Wijaya menambahkan pihaknya bangga banyak anak muda tertarik menghadiri Pameran Pusaka Semenda Melayu ini. "Kami berharap bisa menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan genersi muda terhadap budaya nusantara, sehingga mereka bisa ikut melestarikan pusaka warisan ini di masa mendatang," ungkapnya.

Dalam kata sambutannya pada hari pertama pembukaan, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan OK Zulfi siap mendukung kegiatan seperti ini ke depan.

"Saya sangat berterimakasih kepada penggagas dan panitia, karena sesungguhnya acara semacam ini mestinya tanggungjawab kami. Namun kami belum bisa melakukan karena berbagai kekurangan," kata OK Zulfi.

Sementara Ketua Sekretariat Nasional perKerisan Nasional Indonesia (SNKI) Pusat Fadli Zon dalam sambutannya secara daring mengapresiasi kegiatan ini. Fadli Zon berharap, pameran ini akan membuka cakrawala dan keingintahuan masyarakat luas terhadap keris maupun benda bersejarah lainnya dan pada akhirnya tertarik untuk melestarikannya.*