LHOKSEUMAWE - Betani sawit beberapa bulan terakhir terus senyum sumringah. Pasalnya, hingga saat ini harga buah sawit masih bertahan mahal ditingkat pabrik yakni berada dikisaran Rp. 3.100 - Rp. 3.200 per kg.
Sejumlah petani di kawasan pedalaman Aceh Utara, seperti Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Maman, Rabu (15/12) mengaku merasa bersyukur, soalnya harga sawit hingga saat ini masih bertahan mahal.

Harga ditingkat petani saat ini berada dikisaran Rp. 2.700 - Rp. 2.800 per kg, sedangkan berondolan harganya lebih mahal lagi yakni Rp. 3.400 per kg.

"Kami petani berharap harga tetap mahal, soalnya selama ini petani terus menjerit, soalnya harga murah, namun beberapa bulan terakhir petani sawit bisa kaya mendadak, karena harga sawit trennya terus naik," kata Maman.

Harga buah sawit mahal, berdampak dengan harga kebun sawit. Biasanya harga kebun sawit milik petani dijual dengan harga berada dikisaran Rp. 60 juta - Rp. 80 juta per hektar, namun sekarang harga lahan sawit sudah tembus mencapai Rp. 150 juta.

Mahalnya harga sawit juga berdampak terhadap harga jual minyak goreng. Bayangkan saja minyak goreng curah mencapai Rp. 19.000 per kg, sedangkan minyak goreng kemasan di Lhokseumawe mencapai Rp. 38.000 - Rp. 38.500, per satu kemasan.