MEDAN - Potensi nasabah inklusi di Indonesia mencapai 40 juta. Dari jumlah ini hanya sedikit yang sudah tersentuh akses keuangan, diperkirakan persentasenya baru sekira 8 hingga 10 %.

BTPN Syariah yang memiliki core bisnis bank, fokus menghimpun dana dari keluarga sejahtera kemudian menyalurkannya melalui pembiayaan bagi jutaan keluarga prasejahtera di Indonesia. Dengan harapan, bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang lebih baik.

Secara nasional hingga kuartal tiga tahun 2021, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai RP 10,6 triliun. Sedangkan pembiayaannya sebesar Rp10,26 triliun. Sedangkan untuk Sumatera Utara, DPK tersebut mencapai Rp300 miliar. Sementara pembiayaan mencapai Rp 522 miliar lebih.

DPK sebesar Rp300 miliar yang dihimpun ini, bersumber dari nasabah funding yang berasal dari keluarga sejahtera. Salah satu nasabah funding BTPN Syariah di Sumut, Lisa yang memiliki usaha gerai Kupie.

Disela-sela Media Kitchen Tour BTPN Syariah di Medan, Lisa menuturkan sejumlah alasannya ketertarikannya untuk bergabung menjadi nasabah funding. Selain banknya syariah, yang memiliki sistemnya juga syariah, ia juga memiliki keinginan untuk membantu masyarakat prasejahtera.

"Saya memang dari kemarin mencari bank yang benar-benar syariah, yang kedua itu, saya dengar dana yang saya titipkan ke BTPN Syariah disalurkan untuk ibu-ibu yang prasejahtera. Nah, kemudian saya berpikir, kenapa saya tidak bergabung," ujar Lisa, Jumat (10/12/2021).

Sebenarnya aku Lisa yang baru bergabung sejak empat tahun terakhir, sejak lama ia sudah lama memiliki keinginan untuk membantu perempuan-perempuan produktif prasejahtera yang ada di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Hanya saja, ia tidak mengetahui bagiamana cara melakukannya.

"Saya kurang ilmu, tidak tahu cara menganalisa, jadi melalui BTPNS Syariah, saya titipkan dana saya dan disalurkan untuk ibu-ibu, biar bisa menumbuhkan perekonomiannya," ujarnya.

Selain itu, sambungnya, ia juga berharap dana yang ia titipkan tersebut memberikan berkah. "Walaupun dana saya tidak seberapa, tapi sedikit banyak sudah membantu ibu-ibu yang membutuhkan untuk berusaha," ujarnya.

Sementara Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menyebutkan menjadi nasabah funding tidak hanya sekedar mendapatkan bagi hasil. Namun juga memiliki kesempatan untuk melakukan pemberdayaan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

"Artinya dunia dapat akhirat dapat," ujar Ain sapaan akrab Ainul Yaqin.

Disini nasabah funding sebutnya, mengetahui dana yang ditempatkan di BTPN Syariah dimanfaatkan sepenuhnya untuk membantu keluarga pra sejahtera produktif.

"Itulah yang menjadi fokus utama kami, bagaimana perempuan-perempuan, masyarakat inklusi ini memiliki kehidupan yang mampu berdaya dari waktu ke waktu. Dimana, tujuan tersebut sejalan dengan misi BTPN Syariah, dimana kita berjalan bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bersama," ujarnya.

Kesempatan tumbuh artinya lanjut Ain, pihaknya secara sekaligus dan berkelanjutan memberikan akses terhadap keuangan, akses pengetahuan, akses pasar, dan akses terhadap barang dan jasa bagi para nasabah pembiayaan.

Kemudian lanjutnya, dari kegiatan tersebut pihaknya juga memastikan para prempuan prasejahtera produktif ini memiliki prilaku unggul, berani berusaha, displin, kerja keras dan saling bantu (BDKS).

"Nasabah-nasabah inklusi ini, harus memiliki paradigrma dan market yang tepat terhadap pembiayaan yang diberikan bank. Karena jika tidak, pembiayaan yang mereka terima itu, akan menguap begitu saja, dan tidak menghasilkan produktivitas apapun. Bukannya membantu mereka, malah kita akhirnya menjerumuskan mereka dalam melakukan pembayaran modal usaha yang mereka terima dari bank," ujarnya.

Sementara Pimpinan Pendanaan BTPN Syariah di Sumatera Utara, Sri Keumala menyebutkan bisnis model funding ini melayani pendanaan, tidak hanya terbatas bagi nasabah yang ada di Medan. Namun juga di luar kota, meski jumlah nasabahnya tidak banyak.

"Kita menganut pendanaan inklusif. Kita juga tidak membatasi, dana ini terkhusus bagi masyarakat muslim. kita perkenalkan siapa saja, tanpa memandang perbedaan ras menjadi nasabah," ujarnya.

Dia menyebutkan unik value BTPN Syariah ini, berada pada model bisnisnya. Sehingga hal tersebut yang membuatnya berbeda dengan lembaga pembiayan lainnya.

"Kita memiliki kekhususan, sebab seluruh dana yang ditempatkan di BTPN Syariah, itu ditempatkan untuk pembiayaan (disalurkan) untuk ibu-ibu prasejahtera produktif. Itu menjadi kewajiban kita. ini agar nasabah tahu, mereka mendapatkan beberapa hal dengan menempatkan uangnya," pungkasnya.