LANGKAT - Aktifitas pertambangan minyak di Indonesia memasuki usia 138 tahun. Dari Brandan, hasil tambang energi fosil itu mampu membiayai 70 persen APBN di republik ini. "Salah satu tokohnya adalah Ibnu Punco, sang pimpinan PN Permina yang sekarang berganti nama menjadi PT Pertamina," sebut H Syamsul Arifin saat membuka acara peringatan HUT ke-138 Pertambangan Minyak, di Brandan, Kabupaten Langkat, Kamis (9/12/2021) . 
 
Mereka, kata Ketum MABMI itu, mendedikasikan dirinya waktu itu untuk Pertamina. Diantaranya adalah Ibnu Sutowo. 
 
"Acara ini sebagai bentuk penghargaan bagi mereka. Mereka mengorbankan nyawa, agar tambang minyak bisa terus produksi hingga saat ini," kata Syamsul Arifin.
 
Tambang minyak Pangkalan Brandan, kata Syamsul, merupakan salah satu bukti sejarah ditemukannya minyak bumi pertama kali di Indonesia. 
 
"Kini menjadi perhatian melalui Peringatan 138 Tahun Perminyakan Sumatera Bagian Utara," tandasnya. 
 
Pada kesempatan yang sama, Punco Sutowo menyampaikan, dibutuhkan kejelian agar pertambangan minyak bisa bangkit kembali. "Saat ini minyak sudah kering. Marilah kita terus berusaha, agar Allah menurunkan rezekinya," kata anak dari Ibnu Punco itu.
 
Apa yang dilakukan saat itu, kata Punco Sutowo, merupakan upaya untuk Indonesia bisa bangkit. Di wilayah yang sederhana, Brandan, bisa membiayai 70 persen APBN. Sehingga bisa memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan Indonesia waktu itu.
 
"Sejarah minyak Pangkalan Brandan yang dipimpin ayah saya Ibnu Sutowo, mulailah minyak diproduksi untuk dikirimkan dan sekarang ini sudah terlihat sangat besar," pungkas Punco Sutowo.