ASAHAN - Dua orang di Kabupaten Asahan diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap masyarakat yang menerima bantuan dana UMKM.

Sebagian masyarakat di Kabupaten Asahan beberapa hari ini disibukkan dengan pengurusan pencairan dana bantuan dari pusat tersebut sebesar Rp 1,2 Juta.

Adanya pencairan uang tersebut, diduga telah dimanfaatkan dua orang dengan berkeliaran menemui masyarakat yang hendak mencairkan bantuan UMKM di Bank BRI.

Kedua orang tersebut diduga memungut uang sebesar Rp400 ribu kepada setiap masyarakat penerima bantuan dengan modus tidak akan memblokir data penerima bantuan untuk kedepannya.

Menurut pengakuan kedua orang itu, salahsatunya mengaku bernama Riyan warga Siumbut-umbut, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Sementara yang satu lainnya belum diketahui jelas namanya, dirinya mengaku tinggal di Jalan Sisingamangaraja, Kisaran, Kabupaten Asahan.

Hari ini, Kamis (2/12/2021) kedua orang tersebut berkeliaran di wilayah Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan. Hal itu diakui Riyan saat dikonfirmasi melalui jaringan selulernya.

"Hari ini kami posisi di Rawang. Masih mengutip di sini," terangnya kepada Gosumut.com melalui jaringan seluler.

Sebelumnya, seorang masyarakat bernama Daniel warga Dusun VI, Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan memberikan informasi bahwa ada dua orang yang mendatangi rumahnya dengan modus memberitahukan bahwa Istrinya,  Rani Marlina telah mendapatkan dana bantuan UMKM lewat Bank BRI.

"Kemaren, hari Senin malam dua orang itu datang ke rumah kami. Mereka mengatakan kalau istri saya mendapatkan bantuan UMKM sebesar 1,2 juta rupiah. Kemudian, saya cek di website, benar adanya istri saya mendapatkan bantuan itu," kata Daniel saat ditemui kru www.gosumut.com, Rabu (1/12/2021).

Lanjut Daniel, setelah itu kedua orang tersebut mengatakan bahwa pemberitahuan sekarang ini tidak melalui SMS lagi, namun lewat kedua orang tersebut sebagai pihak ketiga.

"Dua orang itu langsung blak-blakan ngomong bahwa setelah dicairkan dari bank, kami diwajibkan memberikan uang sebanyak 400 ribu rupiah dan diberikan kepada mereka setelah keluar dari bank. Setau aku, dua orang itu juga mendatangi rumah orang lainnya yang nerima bantuan itu," cetus Daniel.

Di hari yang sama, saat kru www.gosumut.com melakukan investigasi di Bank BRI Unit Sentang, benar terdapat dua orang tersebut yang diduga melakukan pungli kepada masyarakat penerima dana bantuan UMKM.

Saat ditanyai, kedua orang tersebut mengakui bahwa benar mereka ada melakukan pengutipan terhadap masyarakat penerima bantuan.

"Kami dari pihak ketiga bang, dari pihak swasta. Kalau Abang tanya pihak swasta mana, kami gak bisa jawab. Sebenarnya kami utusan dari pusat bang, tapi kami yang paling bawah. Ya sistem melalui lah bang, kalau bos yang dari pusat itu siapa, kami pun gak tau," ungkap dengan gamblang salahsatu orang yang diduga akan melakukan pungli.

Kedua orang tersebut mengaku bahwa uang yang dipungutnya akan dibagi dan ditransfer ke pimpinannya.

"Uang itu dibagi-bagi lah bang, nanti juga ditransfer ke pusat. Tapi yang mentransfer ada bos kami yang di sini. Jadi bagi mereka (masyarakat penerima bantuan,red) yang tidak nyetor, maka dipastikan kedepannya tidak akan menerima lagi, karena kami blokir datanya," ketusnya.

Kedua orang tersebut juga mengaku bahwa sebelumnya sudah melakukan hal yang sama dengan memungut uang tanpa alasan yang jelas dan gertakan tidak akan menyalurkan bantuan lagi kepada masyarakat yang tidak mau menyetor.

"Semalam (hari Selasa,red) kami bagi tugas. Kawanku tugasnya di sini (Unit BRI Sentang), kalau aku semalam tugasnya di BRI Air Joman," katanya.

Sebelumnya, Kepala Unit BRI Sentang, Cabang Kisaran ketika hendak dikonfirmasi tidak ada di tempat. Namun Scurity mengatakan tidak tahu menahu soal adanya pungutan uang tersebut.

"Kalau ada pungutan itu, kami gak ada bang. Yang jelas di dalam Kantor BRI ini tidak ada yang melakukan pungutan itu. Mungkin di luar kantor bang. Kami di sini hanya sebatas memberikan pelayanan kepada nasabah dan melayani masyarakat yang mau mencairkan uang," terang Security Bank BRI Unit Sentang.