MEDAN – BPJS Kesehatan Medan menggelar sosialisasi program vaksinasi kepada kelompok rentan lanjut usia peserta JKN-KIS yang masuk dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Kegiatan diikuti oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang ada di Kota Medan, Kamis (25/11). Pelaksanaan sosialisasi tersebut merupakan komitmen BPJS Kesehatan untuk menjalankan amanat yang diberikan pemerintah dalam penanganan Covid-19, dan upaya percepatan pencapaian target vaksinasi. Salah satunya adalah pelaksanaan vaksinasi bagi penderita penyakit kronis, yakni Hipertensi (HT) dan Diabetes Melitus (DM).
 
“Peserta Prolanis menjadi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Karena masyarakat atau peserta JKN-KIS dengan penyakit penyerta seperta HT atau DM sangat rentan jika terinfeksi Covid-19,” ujar Rice Handayani, Kepala Bidang Penjamin Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Medan.
 
Pemaparan materi pada kegiatan sosialisasi disampaikan langsung oleh Dr. Riri Andri Muzasti, dari Divisi Nefrologi dan Hipertensi Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
 
Disampaikan oleh Riri bahwa kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19 antara lain adalah masyarakat dengan penyakit penyerta atau komorbid, berusia lanjut, mengalami obesitas atau berat badan berlebih, dan memiliki daya tahan tubuh (imunitas) yang rendah.
 
“Salah satu kelompok yang paling rentan terinfeksi Covid-19 adalah mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti HT, DM, jantung, asma dan gagal ginjal. Untuk itu penting bagi kita melaksanakan percepatan vaksinasi kepada peserta Prolanis yang ada di FKTP,” jelas Riri.
 
Riri menambahkan bahwa selain rentan terkena Covid-19, kelompok dengan penyakit penyerta ini apabila terkena Covid-19 juga akan mengalami peningkatan morbiditas dan mortalitas pada penderitanya.
 
Riri menyampaikan bahwa penderita HT yang dapat diberikan vaksin adalah penderita HT tanpa gejala dengan tekanan darah terkontrol atau stabi. Bagi penderita DM yang dapat diberikan vaksin adalah penderita DM dengan kondisi stabil yaitu tiga bulan terakhir tidak dirawat karena kadar gula darahnya drop atau terlalu tinggi dan tidak mengalami komplikasi lainnya.
 
Selain melaksanakan vaksinasi, Riri juga mengingatkan untuk tetap terus menjalankan dan menjaga protokol kesehatan dalam berkegiatan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.