TOBA - Bupati Toba Poltak Sitorus panen jagung bersama warga desa di 3 Kecamatan Kabupaten Toba (Kecamatan Sigumpar, Kecamatam Siantar Narumonda, dan Kecamatan Parmaksian), Senin (22/11/2021).

Dalam pelaksanaan panen ini, Bupati Toba didampingi Sekda Drs Audhi Murphy Sitorus, Asisten 2 Sahat Manullang, Kadis Pertanian Togap H Sitorus, Sekdis Ketapang Ir. Martilda dan Penyuluh Kabupaten Koordinator KJF (Kelompok Jabatan Fungsional) Edisman Sitorus. Turut hadir Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Drs Whenlis Purba.

Rombongan Bupati Toba disambut langsung Camat Sigumpar, Jaga Situmorang dan jajarannya serta Kepala Desa Nauli. Panen jagung ini diawali dari Baribatali Desa Nauli Kecamatan Sigumpar, selanjutnya ke Kecamatan Siantar Narumonda dan berakhir di Kecamatan Parmaksian.

Poltak Sitorus dalam keterangan persnya mengatakan hasil yang diperoleh dari program tanam jangung untuk pemulihan ketahanan panganan dan perekonomian masyarakat ini, hasilnya cukup memuaskan.

Sebab setelah dihitung berdasarkan statistik produktifitasnya capaian rata-rata hasil panennya per hektarnya sebesar 6,72 ton Dari hitungan hasil panen jagung di Desa Nauli dengan lahan persawahan seluas 60 Ha x 6,72 ton per hektar mencapai hasil 403 Ton.

Capaian uangnya terang Poltak Sitorus, 403 ton x Rp4.800 per kg nya (diharga jagung saat ini) hasilnya sebesar Rp 1,93 miliar dari Rp108.000.000 bibit jagung yang dibagikan Rp 1,93 miliar yang berhasil diperoleh warga Desa Nauli Kecamatan Sigumpar di Desember 2021 ini.

Ditegaskan Bupati, capaian tersebut merupakan bukti konkrit bahwa tidak benar seperti informasi yang beredar di medsos bahwa bibit jagung yang dibagikan kepada warga adalah bibit jagung palsu tidak benar.

Ini dibuktikan dengan hasil capaian panen jagung di desa Nauli Kecamatan Sigumpar berikut 2 Kecamatan (Kecamatan Siantar Narumonda dan Kecamatan Parmaksian), meningkat. Hal ini sesuai pengakuan para petani jagung bahwa mereka benar benar menerima bibit jagung yang bagus jenis Pionir32 asli.

Sesuai data yang ada saat ini sambungnya, lahan kosong di Kabupaten Toba masih ada sekira 30.000 hektar. Dia berharap seluruh lahan kosong tersebut diusahai dengan bertanam jagung, sehingga menghasilkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat, apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

Kepala BPS Kabupaten Toba Whenlis Purba mengatakan di tahun 2020 capaian hasil produktifitas jagung sebanyak 5,5 ton per hektar. Sementara untuk tahun 2021 ini, masih dalam perhitungan.

Namun berdasarkan perhitungan sementara, sebelum Bupati datang melakukan panen jagung dari capaian hasil panen jagung binaan pemerintah Kabupaten Toba melalui pemberian bantuan bibit jagung untuk pertanaman jagung di lahan persawahan setelah selesai panen capaian produktifitasnya 6,72 ton per hektarnya.

Tidak tertutup kemungkinan sambungnya, di seluruh Kabuapten Toba dengan program pertanaman jagung di lahan persawahan melalui binaan Pemkab Toba capaian hasilnya juga meningkat.

Kepala Desa Nauli, Parlaungan Siagian menjelaskan, lokasi lahan pertanaman jagung yang dikelola warga desa Nauli di tahun 2021 seluas 60 Ha dari 80 Ha yang di kelola se Kecamatan Sigumpar.

"Hari ini kita melakukan panen bersama Bupati Toba untuk menunjukkan hasil pertanaman jagung dari bibit bantuan pemerintah yang diberikan di akhir bulan Juli 2021 kemarin," ujar Parlaungan.

Boru Sitorus (42) petani jagung Desa Nauli menyebutkan capaian panen jagung tahun ini yang memberikan hasil cukup memuaskan.

"Kami tetap berharap dukungan dari pemerintah kabupaten Toba untuk memberikan dukungan bantuan bibit jagung di tahun 2022. Bantuan bibit jagung ini sangat mendukung dan membantu perekonomian keuangan kami di masa pandemi Covid-19 saat ini khususnya di akhir tahun 2021 jelang Natal dan Tahun Baru," ujarnya.