LHOKSEUMAWE – Rumah produksi pupuk organik cair yang dikelola kelompok Laskar Tani Desa Cot Mambong, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara mendapat kunjungan kerja dari salah seorang Staf Pengajar Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Ir. Salmyah MT dengan tujuan mengajak kerjasama pengembangan pupuk organik cair dan padat, yang saat ini mulai banyak diminati  petani Aceh Utara. Tim dari Politeknik Negeri Lhokseumawe diterima langsung Ketua Kelompok Tani Laskar Tani Desa Cot Mambong, Taufiq Helmi didampingi Bendahara Koptan Laskar Tani Hasrol dan Sekretaris Hasbi, langsung dibawa ke dapur produksi pupuk organik cair.

Ada beberapa jenis pupuk organik cair yang telah diproduksi Koptan Laskar Tani diantaranya Jamu Sehat Tanaman (JST), Pestisida Nabati (Pesnab),Nutrisi Bio Remidiasi (NBR), JST Ternak, Asam Amino, JST PS 200 dan pupuk organik padat hanasa.

“Sedangkan satu jenis pupuk organik cair jenis Nutrisi  Genuine (NG) sedang dalam proses,” ungkap Ketua Koptan Laskar Tani Taufiq Helmi saat memberi penjelasan dihadapan tim Staf pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe Ir.Salmyah,MT, Sabtu (30/10/2021).

Sementara itu Ir. Salmyah MT yang juga mengajar mata kuliah Teknologi Bio Proses tersebut, mengaku tertarik terhadap kinerja dari Koptan Laskar Tani, bahkan dirinya merasa sangat tepat berkunjung didapur produksi pupuk organik yang dikelola oleh Koptan Laskar Tani.

“Kunjungan kami ke dapur produksi pupuk organik cair dan padat yang dikelola oleh Koptan Laskar Tani untuk menjajaki kerjasama antara PNL dengan Koptan Laskar Tani, sekaligus sebagai wujud pengabdian terhadap masyarakat yang memiliki unit usaha alih teknologi dari ketergantungan  pupuk kimia ke pupuk organik,” ungkapnya.

Apalagi, tambah Salmyah, bahwa unit usaha yang digarap Koptan Laskar Tani, sudah menunjukan hasil produksi yang bisa dimanfaatkan petani.

“Saat ini tinggal dilakukan pengembangan saja, oleh karena itu kita akan melakukan kunjungan ulang untuk lebih mengitensifkan kembali bentuk kerjasama yang akan kita lakukan, yang pasti petani harus bangkit dan mandiri,” sebutnya.

Disisi lain, timpal Hasbi, bahan baku untuk memproduksi berbagai jenis pupuk organik baik cair maupun padat, semunya berasal dari alam, seperti kotoran hewan (kohe) maupun tumbuh-tumbuhan.

“Bahan baku pupuk sebenarnya tidak sulit karena semuanya mudah dijumpai baik jenis tumbuh-tumbuhan maupun kotoran hewan,” katanya.