MEDAN-Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) diminta untuk turun tangan mendamaikan konflik organisasi Aceh Sepakat.

Diketahui, organisasi masyarakat Aceh yang berkedudukan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) ini kini terbelah dalam dua kubu. Satu kubu dipimpin oleh Muhammad Husni dan satu kubu lainnya dipimpin oleh Mukhtar.

Permintaan ini disampaikan oleh Ketua PMI Sumut, Rahmat Shah dalam sambutannya saat pelantikan pengurus PMI Sumut oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (25/10/21).

JK selama ini dikenal luas sebagai tokoh kunci penyelesaian konflik antara pemerintah dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2005 silam, saat ia menjabat sebagai Wakil Presiden.

JK pun menanggapi permintaan itu. Menurut Kalla, Sumut punya Edy Rahmayadi yang memiliki kemampuan untuk itu.

“Perselisihan ini, ini ada Pak Gubernur untuk mengatasi konflik,” katanya.

Edy Rahmayadi sendiri adalah pria kelahiran Sabang, Aceh. Ayahnya seorang Melayu Deli yang bertugas sebagai anggota TNI AU.

Selain menyarankan Edy menjadi penengah, Kalla juga memberi saran tambahan.

“Atau teman-teman senior Aceh datang untuk menyelesaikan,” katanya.

Sebagaiman diketahui, konflik Aceh Sepakat kini masih bergulir. 5 April lalu, Gubenur Edy Rahmayadi melantik Mukhtar sebagai Ketua Umum DPP Aceh Sepakat di Medan.

Pelantikan Mukhtar ini membuat berang kubu Muhammad Husni. Mereka menganggap musyawarah besar yang memilih Mukhtar tak memiliki payung hukum. Mereka kemudian menggugat kepengurusan ini ke pengadilan.*