SERGAI - Pangeran Bedagai, Rachmad Syafi'i yang merupakan keturunan kesultanan bersama tokoh nelayan mengajak masyarakat khususnya di pesisir pantai di Kabupaten Serdang Bedagai mendukung percepatan vaksinasi guna pencegahan penyebaran Covid-19, Sabtu (23/10/2021). Rachmad Syafi'i menggandeng tokoh nelayan Pesisir Pantai, Syafarudin menyosialisasikan pentingnya pencegahan virus Covid-19, melalui vaksinasi.

"Kalau untuk vaksinasi Covid-19 ini, sudah beberapa kali kami sampaikan kepada warga pesisir di Sialangbuah ini, khususnya kepada nelayan dan keluarganya yang bekerja dengan kami untuk tetap mengikuti vaksinasi guna mencegah penyebaran Covid-19," ujar Syafarudin
yang akrab disapa Udin Sirip saat sosialisasi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Sialangbuah Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai, Jum'at (22/10/2021), kemarin.

Pihaknya juga melakukan hal yang sama kepada warga lainnya, tetapi karena keterbatasan waktu maka belum seluruh wilayah pesisir di Sergai ini terjangkau kami, papar pengusaha ikan yang juga mantan Anggota DPRD.

Dia menyebutkan apa yang disampaikan Pangeran Bedagai tentang program vaksinasi akan diberikan dukungan penuh dan juga memberikan usulan atau saran kepada pemerintah.

"Kita lihat masyarakat dari pedesaan yang jauh dari ibukota agak sulit untuk datang ke Puskesmas yang ada di kecamatan. Nah, bagaimana kalau pemerintah melakukan aksi jemput bola, artinya kita laksanakan vaksinasi di kantor desa," paparnya.

Jangan selama ini, hanya di kantor desa yang ada di daerah dekat ibukota saja, tapi kalau bisa desa yang ada dipelosok, ujar Ketua Dewan Suro DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Sergai ini.

Hal senada juga disampaikan Jon Saragih, salah seorang pengusaha ikan di TPI Bedagai (Tanjung Beringin) kepada Pangeran Bedagai, Rachmad Syafi'i yang menyambanginya di Jambur (tempat sampan ditambatkan), TPI di Dusun I Desa Tebing Tinggi kecamatan Tanjung Beringin.

"Program vaksinasi kepada nelayan ini, wajib kita dukung. Masalahnya vaksinasi hendaknya dilakukan di dekat TPI ini atau di Kantor Desa. Karena nelayan yang melaut ini kadang 2-3 hari baru pulang. Kalau vaksinasi ini dilakukan ketika mereka ke laut mencari ikan, jelas tidak bisa datang,"ujarnya 

Jadi harus disesuaikan waktunya, sambungnya sebab kalau mereka meninggalkan perkerjaan sehari saja tidak mungkin bisa menyusul sampannya ke tengah laut setelah divaksin.

Jadi waktunya harus sinkron, dengan kondisi kehidupan nelayan yang hidupnya dan keluarganya bergantung dari kemurahan laut," jelas Jon Saragih.

Program vaksin ini juga didukung Abdul (52) dan Soleh (37) warga Pekan Tanjung Beringin (Bedagai). Sesaat sebelum berangkat kelaut untuk mencari ikan sampannya mampir di Jbur Haji Jon untuk mengambil es balok dan minyak solar mesinnya.

"Betul apa yang disampaikan pak Haji tadi, kalau kami tak melaut maka siapa yang mengasi makan anak bini kami ?. Bukan kami tak mau divaksin, soalnya waktu kami sangat terbatas di darat dan untuk itu kami berharap," ujar para nelayan.

"Agar kami nelayan ini janganlah sampai kami harus ke Puskesmas atau lokasi yang jauh. Selain bisa menghemat ongkos juga waktu, karena  pendapatan kami ini kadang hanya cukup untuk biaya sehari-hari saja, belum lagi anak yang sekolah," katanya.