PADANGSIDIMPUAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padangsidimpuan menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Padangsidimpuan ke-20, Jum'at (15/10/2021). Paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan Siwan Siswanto SH bersama Wakil Ketua Erwin Nasution SH MM. Turut hadir Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution SH, Wakil Walikota Padangsidimpuan Ir H. Arwin Siregar MM bersama Kapolres Padangsidimpuan AKBP Juliani Prihartini, mewakili Dandim 0212 Tapanuli Selatan, mewakili Kejari serta OPD Kota Padangsidimpuan.

H.Mahmudin Nasution selaku tokoh adat di Kota Padangsidimpuan pada Sidang Paripurna Istimewa ini mengatakan agama, adat, pemuda adalah 3 pilar kekuatan penyangga kota Padangsidimpuan. Jika masyarakat taat menjalankan agama maka kehidupan beragama akan kondusif karena semua agama mengajarkan kebaikan.

Konsepsi adat dalihan natolu mengajarkan untuk saling menerima saling menghormati, hidup berdampingan dan saling tolong menolong. Selaku tokoh masyarakat, ia berharap situasi dan kondisi tetap terjaga dengan baik demi terwujudnya kota padangsidimpuan yang Bersinar.

“Saya selaku tokoh masyarakat yakin dengan kepemimpinan Walikota Irsan Efendi nasution SH dan Wakil Walikota Ir. H. Arwin Siregar MM dapat membawa Kota Padangsidimpuan menjadi lebih baik. Oleh karena itu perhatian kepada masyarakat adat dan pendekatan keagamaan menjadi mutlak demi percepatan padangsidimpuan yang Bersinar," ungkapnya.

Semetara H.Bulkaini Nasution, Ketua DPRD Padangsidimpuan pertama Kota Padangsidimpuan bercerita tentang kilas balik perjuangan pembentukan Kota Padangsidimpuan ini di tahun 2001 secara singkat.

Banyak perubahan yang telah terjadi selama 20 tahun terakhir, sejak terbentuknya Kota Padangsidimpuan. Kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan saat ini juga banyak telah membawa perubahan.

Walikota Padangsidimpuan, mengatakan selama 3 tahun kepemimpinannya sejumlah capaiannya di antaranya, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Pemerintah Kota Padangsidimpuan Tahun 2020 oleh BPK RI, Penghargaan KLA (Kota Layak Anak) dari kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2019 dan tahun 2020 kategori Pratama, Penghargaan APE (Anugrah Parahita Ekapraya) tahun 2020 kategori Madya.

Selanjutnya dari sektor pertanian capaian sampai saat ini adalah hasil bawang merah untuk konsumsi masyarakat Kota Padangsidimpuan dari  0% sekarang telah 32%. Indeks pembangunan manusia (IPM) kota Padangsidimpuan pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,16 poin.

Capaian IPM kota Padangsidimpuan masih lebih tinggi dari IPM kab/kota tetangga di wilayah Tapanuli dan Kepulauan Nias, serta IPM Prov Sumut.

Peningkatan IPM dipengaruhi peningkatan dari beberapa komponen pembentuk IPM : Angka harapan hidup, (tahun 2019 69,15  tahun 2020 69,41), harapan lama sekolah ( tahun 2019 14,53- tahun 2020 14,54) Rata-rata lama sekolah (tahun 2019 10,70 - tahun 2020 8,06), Pengeluaran per kapita ( tahun 2019 11,18 - tahun 2020 10,85 )," ucap Irsan.

Kemudian Pemerintah kota Padangsidimpuan terus mengupayakan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pemberian beasiswa serta mengurangi jumlah angka putus sekolah. Tetapi dengan adanya pandemi Covid-19, kondisi ekonomi yang berada pada jurang resesi terdampak terhadap meningkatnya tingkat kemiskinan kota Padangsidimpuan.

Dengan keterbatasan anggaran, Pemko Padangsidimpuan terus berupaya memberikan atensi dan dorongan dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi dengan memberikan bantuan permodalan bagi pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi.

Upaya mendorong pertumbuhan sendi-sendi ekonomi melalui Pemerintah desa berupa pemberian bantuan langsung terhadap masyarakat yg terdampak pandemi, melalui kegiatan fisik yang juga bersumber dari dana desa dilaksanakan dengan sistem padat karya. Program yg dikelola secara lintas sektoral dalam  melakukan stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dan terakhir dari sektor perdagangan, Pemko Padangsidimpuan terus berupaya mencari solusi terbaik dalam menata seputaran jalan Thamrin yang terkesan masih semrawut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah adanya Memorandum of understanding (MoU) dengan pihak swasta sebagai alternatif relokasi pedangan kaki lima. Dan dengan program kotaku, pemerintah telah berhasil membangun rumah produksi dan gallery olahan salak di Kelurahan Lubuk Raya.