JAKARTA - Beberapa peternak unggas petelur dari daerah terutama asal Jawa Timur melakukan aksi demo di Jakarta. Mereka mengeluh atas harga jagung yang tak terus naik, di sisi lain mereka juga meminta harga telur di tingkat peternak yang terus anjlok bisa disesuaikan karena sangat menekan mereka. Masalah ini sebelumnya sudah sampai membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil beberapa peternak ke Istana Negara September yang lalu.

Dalam keterangan yang diterima detikcom dari para peternak, Senin (11/10/2021), tingginya harga jagung di pasaran membuat para peternak layer, yang sebagian besar merupakan peternak mandiri kesulitan mendapatkan jagung sebagai bahan campuran pakan.

Jumlahnya bahkan lebih besar dibandingkan peternak ayam pedaging, sehingga otomatis dengan kenaikan harga jagung membuat biaya produksi meroket.

Aksi peternak salah satunya dilakukan di kantor pusat PT Charoen Pokphand Indonesia di Pademangan, Jakarta Utara. Sekitar 200 orang peternak yang melakukan aksi pada pagi hari ini. Para peternak layer ini juga disambut oleh manajemen Charoen Pokphand dan diajak mediasi.

Soal harga jagung mereka meminta Charoen Pokphand ikut berpartisipasi mencari solusi untuk para peternak. Sebagai perusahaan di industri perunggasan, para peternak menilai Charoen Pokphand juga turut merasakan dampak dari tingginya harga jagung. Pasalnya, jagung merupakan 50% bahan baku utama dari pakan.

Di sisi lain, mereka juga meminta Charoen Pokphand tidak ikut melakukan budi daya telur ayam. Suryono salah satu peternak layer yang hadir dalam aksi tersebut meminta agar budi daya layer bisa sepenuhnya diserahkan oleh peternak rakyat.

"Kami berharap budi daya layer ini 100% bisa diserahkan kepada kami para peternak rakyat. Para perusahaan besar tidak perlu ikut berbudi daya," kata Suryono.

Kholil salah satu peternak dari Blitar juga menginginkan agar jangan sampai harga telur turun terus-terusan. Dia berharap harga telur ini bisa terus stabil dalam kondisi yang baik.

Dalam diskusi antar peternak dan Charoen Pokphand, diraih beberapa keputusan yang menjadi solusi dari perusahaan untuk membantu para peternak. Mulai dari membeli telur langsung dari peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan harga lebih mahal Rp 2.000/kg dari harga pasar yang ditetapkan untuk telur yang didapatkan langsung dari peternak.

Charoen Pokphand juga mengatakan akan melanjutkan pemberian subsidi pakan sebesar Rp 100/kg, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.*