LHOKSEUMAWE - Lapak penjualan ikan di kawasan pesisir pantai Ujong Blang, Kecamatan Banda, Sakti Lhokseumawe banyak yang kosong akibat nelayan banyak yang mengurungkan diri melaut, pasalnya dalam beberapa hari terakhir gelombang laut tinggi.

Biasanya setiap sore hingga malam hari tempat penjualan ikan di Desa Ujong Blang itu ramai dikunjungi warga masyarakat yang hendak belanja ikan segar, namun beberapa hari terakhir warga yang berkunjung terpaksa gigit jari karena tidak ada ikan.

Sejumlah nelayan tidak mau ambil resiko melaut, karena saat ini lagi musim angin barat, sehingga memicu gelombang laut tinggi.

"Dalam beberapa hari terakhir nelayan enggak berani melaut, karena gelombang laut mencapai 2 meter, dan sangat beresiko bagi pelaut, " kata salah seorang nelayan Muhammad, Jum'at (8/10).

Dipasar Inpres Lhokseumawe, merupakan salah satu pusat pasar tradisional terbesar di Lhokseumawe juga minim ikan lokal, kebanyakan pedagang ikan menjajakan ikan kiriman dari luar Aceh, seperti Medan, Sibolga maupun Tanjungbalai.

"Enggak ada ikan lokal, yang ada ikan dari luar Aceh, beberapa hari terakhir banyak nelayan tidak melaut, kabarnya gelombang laut tinggi, makanya banyak nelayan tidak melaut, " kata salah seorang pedagang ikan Faisal.

Akibat minim tangkapan ikan lokal, saat ini harga ikan juga mahal, hampir rata-rata ikan berbagai jenis dijual dengan harga diatas Rp 45. 000 per kg.

Begitu juga berbagai jenis sea food, seperti cumi-cumi, udang, kepiting harganya diatas Rp 80.000 per kg.