JAKARTA - Ingat predator seksual Reynhard Sinaga? Dia dihukum penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris setelah dinyatakan bersalah dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria. Pemerkosaan itu dilakukan oleh WNI ini dalam rentang waktu 2,5 tahun, sejak 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017 di negara perantauannya itu. Vonis itu dijatuhkan kepada Reynhard pada Januari 2020.

Hakim Suzanne Goddard, dalam putusannya pada Senin (6/1/2020), menggambarkan Reynhard sebagai 'predator seksual setan'. Hakim menilai Reynhard tidak akan pernah aman untuk dibebaskan.

Dalam catatan pengadilan terungkap Reynhard membuntuti calon korban yang terpisah dari teman-temannya usai berhura-hura di klub pada malam hari. Reynhard kemudian menggiring calon korbannya ke apartemennya di Jalan Princess, Kota Manchester.

Baru-baru ini salah satu korban pemerkosaan Reynhard memutuskan tampil di publik. Selain itu, polisi juga merilis foto Reynhard dalam kondisi muka babak belur.

Berbicara kepada BBC Two, dalam dokumenter bertajuk Catching a Predator, salah satu korban pemerkosaan bernama Daniel mengatakan dirinya memutuskan angkat bicara ke publik. Motivasinya membuka diri untuk membantu para korban dari Reynhard.

"Untuk bisa bicara sebagai pria bahwa saya telah diperkosa adalah hal yang sangat sulit. Membuat saya begitu rapuh," kata Daniel.

Daniel menjadi korban ketika dirinya sedang merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya pada 2015. Dia terpisah ketika mereka pergi menumpang taksi ke rumah masing-masing.

"Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke sebuah gang. Saya tidak ingat apa-apa setelah itu," paparnya.

Pagi harinya dia bangun dan mendapati dirinya di sofa. Saat ini Daniel mengaku dirinya masih berpakaian lengkap namun merasa pusing dan tak dapat mengingat apa yang dialaminya.

"Lalu saya melihat ada kaki orang sedang berjalan dan saya hanya mematung. Kemudian mereka meninggalkan ruangan. Saya langsung bangkit dan lari keluar," ujar Daniel.

Alasan Tak Lapor Polisi
Daniel mengaku tidak pernah mempertimbangkan untuk melapor ke polisi karena dia meragukan apa yang dialaminya, merasa bodoh dan memang tidak tahu apa yang telah terjadi. Dirinya baru yakin telah diperkosa setelah seorang detektif yang menyelidiki kasus Reynhard Sinaga menemuinya.

"Saya bisa melihat cara dia (sang detektif) menatap mata saya bahwa dia mengenali saya," ucap Daniel.

Daniel menceritakan sang detektif memperlihatkan foto-foto serangan seksual yang dilakukan Reynhard. Diapun mengenali dirinya dalam salah satu foto tersebut.

"Tidak bisa dibantah, itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya. Ada sedikit rasa lega karena saya akhirnya tahu apa yang telah terjadi dan logikanya masuk, tapi mungkin bukan rasa lega yang saya inginkan,"

Untuk diketahui, perbuatan Reynhard terungkap dan dia ditangkap usai memerkosa seorang korbannya. Korban yang siuman melakukan perlawanan dan melapor ke polisi.

Saat polisi menyita ponsel Reynhard, fakta mengerikan terungkap. Reynhard mendokumentaskan pelecehan seksual yang dilakukan dia terhadap para korban.

Rekaman video-video pemerkosaan yang dia lakoni jumlahnya mencapai ratusan jam tayangan. Kepolisian lantas menggelar penyelidikan pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris.

"Ada begitu banyak video pria-pria muda dilecehkan secara seksual dan diperkosa. Kami menerima banyak laporan pemerkosaan tapi saya jarang melihatnya terjadi di depan mata," ujar Detektif Sersan Kimberley Hames-Evans.

Baru-baru ini, Kepolisian Manchester Raya merilis foto Reynhard Sinaga saat dia ditangkap dalam kondisi babak belur pada 2017 lalu. Reynhard ditangkap setelah seorang korbannya siuman saat diperkosa dan melakukan perlawanan.

Dalam foto itu, Reynhard tampak babak belur dengan lebam di kedua matanya. Beberapa lembar selotip medis menutup luka-luka di bagian alis mata.

Reynhard dipukuli oleh salah satu korbannya seorang atlet yang siuman dan melawan saat tengah diperkosa.

Polisi merilis foto ini untuk pertama kalinya jelang penayangan film dokumenter BBC berjudul Catching a Predator, yang mengisahkan investigasi polisi dalam usaha mereka menangkap Reynhard.

Cerita Detektif saat Berhadapan dengan Korban Reyhard
Hames-Evans sampai harus menjelajah ke pelosok negeri, bahkan detektif sampai ke luar negeri untuk menjangkau korban-korban Reynhard. James-Evans menggambarkan ekspresi para korban saat mengetahui kejadian yang sebenarnya dialaminya di apartemen Reynhard.

"Tiba-tiba mereka terdiam dan saya (bisa) melihat wajah mereka langsung berubah. Wajah mereka seolah mengatakan 'Ya Tuhan'. Dan saya tahu bahwa dengan memberikan informasi ini, saya telah merusak hidup seseorang dan saya bisa melihatnya," paparnya.

Sementara itu Detektif Dorothy Orr mengatakan berbagai rekaman video yang dibuat Reynhard mengejutkan dan mengerikan, khususnya karena korban tidak berdaya.

"Tatkala seseorang memanfaatkan orang lain ketika mereka sakit secara fisik dan muntah-muntah, itu hal yang menjijikkan," kata dia.

Jaksa Penuntut: Reynhard Buas
Iain Simkin, penuntut utama menyebut Reynhard buas saat memerkosa korbannya. Menurutnya, dalam salah satu video, Reynhard merekam adegan dirinya sedang memerkosa dua pria di apartemennya selama berjam-jam.

Iain menyebut kejadian itu lebih buruk dari kisah horor 'Gothic'. Jaksa penuntut di pengadilan mengatakan dirinya berharap kasus ini meningkatkan pemahaman soal pemerkosaan terhadap laki-laki.

Dia juga menyebut kasus ini sebagai contoh dari bagian terburuk perilaku manusia.*