SERGAI - Bupati Serdang Bedagai (Sergai),
Darma Wijaya menekankan pentingnya kerjasama dan komitmen antar lembaga dengan masyarakat dalam pemberantasan narkoba di wilayah ini.

Hal itu dikatakannya saat menjadi narasumber dalam rapat koordinasi pengembangan dan pembinaan kabupaten tanggap ancaman Narkoba di aula Pantai Bali Lestari, Rabu (29/9/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Darma mencontohkan keberanian warga Perbaungan tepatnya Desa Jambur Pulau dalam melaporkan keberadaan bandar narkoba di wilayahnya.

"Saya apresiasi kalau ada warga yang berani langsung melaporkan. Tapi ya itu, laporannya harus direspon, ditanggapi. Tidak dibiarkan begitu saja. Minimal ada pemetaan," ucapnya.

Darma juga mengatakan saat ini pemberantasan narkoba harus tertuju pada bandar. Dengan demikian, pemasok untuk pengguna-pengguna bisa perlahan berkurang bahkan terputus.

"Kalau kita prioritaskan penangkapan pada pemakai, kecil kemungkinan untuk narkoba itu hilang dari sini. Bandarnya yang perlu," ucapnya.

Di hadapan Forkopinda yang hadir, Darma mengajak seluruhnya untuk ikut berperan dalam memberantas peredaran barang haram tersebut di Tanah Bertuah Negeri Beradat.

"PMD, Kasat Narkoba, dan Polres saling koordinasi. Petakan permasalahan narkoba. Kepada Danramil tolong libatkan Babinsa," harapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Serdang Bedagai, Pinondang Poltak menuturkan Rakor ini ditujukan untuk berdiskusi serta mendengarkan pandangan dari instasi terkait terhadap penyelesaian narkoba serta berperan dalam pengambilan kebijakan dan strategi Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam rangka menuju kabupaten/kota tanggap ancaman narkoba.

"Sudah saatnya kita berkumpul, berdiskusi bagaimana tindaklanjutnya. Kami sengaja mengundang bapak Bupati untuk melihat langsung bagaimana langkah-langkah yang dilakukan OPD, kepolisian, TNI untuk menaikkan tanggap darurat kita atas narkoba ini," ucapnya.

Disebutkan saat ini Serdang Bedagai tergolong kabupaten yang cukup tanggap dalam penilaian yang dilakukan tahun 2019.

"Harapan kami, penilaian di tahun 2021 ini nilai kita bisa naik dari sebelumnya 40,48. Sehingga kita bisa masuk dalam target 60 Kabupatem Tanggap Ancaman Narkoba (Kontan) dari pemerintah pusat," paparnya.

Poltak juga mengharapkan OPD bisa membantu BNN dalam melakukan kehiatan atau program yang bisa menghalau masuknya narkoba.

Setidaknya ada 5 variabel yang menjadi penilaian. Pertama ketahanan keluarga dimana indikatornya meliputi perilaku sehat, keeratan sosial, keharmonisan keluarga.

Kedua, ketahanan masyarkaat yang indikatornya meliputi kesadaran hukum narkotika, partisipasi masyarakat, partisipasi lingkungan pendidikan (SMP, SMA, Perguruan Tinggi), dan partisipasi dunia usaha.

Selanjutnya variabel kewilayahan, kelembagaan, dan hukum.

"Variabel-variabel ini lah yang kita harapkan agar dinas-dinas seperti pendidikan, PMD, sosial, dan lainnya membuat kegiatan yang berkaitan. Seperti Dinas Pendidikan dengan memberikan edukasi terhadap narkoba, Dinas Sosial dalam fasilitas edukasi kepada keluarga lewat petugas PKH," sebutnya.

Turut hadir Kadinkes dr Bulan, Kadinsos Arianto, Kepala Kesbangpol Kahar Efendi, Kadis PMD Ikhsan, serta perwakilan Dinas Perhubungan, Kepala BKD Dimas Kurnianto, Kasat Narkoba Polres Sergai, perwakilan Kodim 02/04 DS, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri dan Forkopimda lainnya.


Kegiatan ini berlangsung dalam dua hari dimana besok pesertanya melibatkan tokoh-tokoh masyarakat.