LHOKSEUMAWE - Kerusakan lingkungan di kawasan kota dingin Kabupaten Aceh Tengah kian parah. Betapa tidak, kebakaran hutan acapkali terjadi, bahkan kebakaran pada tanggal 24 September lalu di Desa Bergang, Kecamatan Ketol menghanguskan sedikitnya 15 hektar hutan produktif. Dandim 0106 Aceh Tengah Letkol Inf Teddy Sofyan, Minggu (26/9/2021) mengatakan, kebakaran lahan di Aceh Tengah masih saja terus terjadi.

"Bahkan kebakaran terbaru terjadi pada tanggal 24 September lalu di Desa Bergang, Kecamatan Ketol, telah menghanguskan sedikitnya 15 hektar hutan produktif, artinya kerusakan lingkungan di Aceh Tengah semakin parah,"  katanya. 

Daerah lokasi tujuan wisata andalan di Provinsi Aceh itu, urai Teddy Sofyan, perlu diselamatkan dari kerusakan lingkungan.

"Oleh karena itu diminta kepada seluruh masyarakat jangan membakar sembarangan, karena Aceh Tengah menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Aceh, " terangnya.

Kebakaran beberapa waktu lalu, kata Dandim, jauh dari perkampungan penduduk dan daerahnya sangat terjal, sehingga menyulitkan petugas untuk memadamkan api.

"Cara satu-satunya untuk memadamkan api dilakukan secara manual oleh Prajurit TNI dari tim Babinsa, alat yang digunakan untuk memadamkan api dengan menggunakan ranting pohon " katanya. 

Disamping itu, Dandim menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan, berhati-hati dan waspada terhadap ancaman kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Soalnya wilayah Aceh Tengah saat ini memasuki musim kemarau dan  musim angin kencang, hingga rawan terjadinya kebakaran. 

Terkait karhutla, himbauan masih terus disampaikan kepada masyarakat, agar meninggalkan budaya membakar lahan saat berkebun karena musim kemarau menyebabkan rentannya  terjadi.