LHOKSEUMAWE - Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto SIK MH menggelar rapat koordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara terkait percepatan vaksinasi di dua wilayah tersebut di ruang Presisi Polres Lhokseumawe, Kamis (23/9/2021). Rapat membahas tentang percepatan vaksinasi diwilayah hukum Polres Lhokseumawe dihadiri  Wakapolres Lhokseumawe, Kompol Raja Gunawan, Kabag Ops Polres Lhokseumawe, AKP Abdul Muin, Kasat Intelkam Polres Lhokseumawe, AKP Andri Perdana, SIK, Paur Kes, Adlin Nisa serta pengurus IDI Kota Lhokseumawe dan IDI Aceh Utara.

“Berdasarkan perintah Bapak Kapolda Aceh, kami harus bekerjasama dengan IDI, kami berharap kepada teman-teman dari IDI untuk dapat memberikan petugas screening dan vaksinator guna percepatan vaksinasi diwilayah yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu,” katanya.

Diwilayah Aceh Utara, kata AKBP Eko Hartanto, Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib telah memerintahkan agar pada hari Sabtu-Minggu tetap dibuka tempat vaksinasi.

“Namun masih ada juga yang tidak buka, kami memaklumi  karena  animo masyarakat Aceh Utara untuk melakukan vaksinasi masih rendah. Kami butuh tenaga IDI untuk membantu kami agar mengeluarkan surat perintah supaya dapat menghadirkan petugas screening dan vaksinator pada pelaksanaan vaksinasi nantinya,” sebutnya.
 
Dalam rapat tersebut dijelaskan, pada hari Sabtu dan Minggu Polres Lhokseumawe akan membuka dua tempat vaksinasi yaitu untuk Aceh Utara di pusatkan di Simpang IV Dewantara. Sedangkan untuk Lhokseumawe di pusatkan di Polres Lhokseumawe. "Kami berharap, pihak IDI dapat membantu kami guna mensukseskan vaksinasi," harapnya.

Sementara itu,  Ketua IDI Lhokseumawe, dr Amroellah mengungkapkan, untuk program percepatan vaksinasi pihaknya siap memberikan bantuan dan menunjuk petugas vaksinator.
Pada kesempatan tersebut, ketua IDI Kota Lhokseumawe juga memberi apresiasi terhadap program vaksinasi goes to school dan goes to campus yang dilaksanakan Polres Lhokseumawe bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.

"Sampai dengan saat ini, sasaran kita yang belum maksimal yaitu Lansia, masyarakat umum, dan remaja, karena kurangnya kepercayaan dari masyarakat dan orang tua murid. Mungkin nantinya kita dapat melakukan vaksinasi di kafe - kafe dimana pekerjanya harus sudah divaksin dan nantinya kita berikan stiker kepada mereka," jelasnya.

Pihak IDI Kabupaten Aceh Utara mengatakan, percepatan vaksinasi diwilayah Aceh Utara diperlukan strategi door to door, sebab banyak dari masyarakat dari wilayah Aceh Utara tidak memiliki waktu untuk melakukan vaksinasi pada tempat-tempat vaksin.
 
Selain itu, diperlukan penindakan tegas terhadap penyebar hoaks dan adanya kekebalan hukum terhadap nakes, karena banyak tekanan dari media - media yang menyebarkan berita hoaks terkait kinerja nakes di RS Cut Meutia.