PALAS - Kondisi jembatan gantung sebagai sarana transportasi keluar masuknya warga ke Desa Limbong dan Desa Sabarimba, Kecamatan Barumun Baru kian memprihatinkan.

Jembatan gantunng sepanjang 80 meter tersebut nyaris menelan korban. Pasalnya, lantai jembatan yang terbuat dari papan sebagian kondisinya sudah mulai lapuk.

"Lantai papan jembatan gantung sudah ada yang lapuk sehingga warga petani bergotong royong memperbaikinya karena sudah ada yang rusak agar tidak mengancam keselamatan warga yang melintas," ungkap Pj Kepala Desa Limbong, Mhd Idris, Kamis (23/9/2021).

Idris menjelaskan, akibat papan lantai jembatan gantung yang sudah lapuk ini, nyaris menelan korban seorang warga petani Desa Binabo Julu, Naza Daulay terjun bebas ke dasar sungai bersama sepeda motornya saat mengangkut buah kelapa sawit.

Kata Idris, peristiwa itu terjadi, Minggu (19/9/2021) sekira pukul 15.39 WIB, seorang warga petani saat mengangkut buah kelapa sawit mengunakan keranjang di kiri kanan sepeda motornya terjatuh ke dasar sungai Barumun.

Melihat kejadian itu, sambung dia warga yang berada di sekitar aliran sungai Barumun langsung memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban untuk dibawa ke RSUD Sibuhuan untuk mendapat pertolongan.

"Sampai saat ini kondisi korban belum sadar diri akibat peristiwa jatuh dari jembatan gantung Sabarimba, ke dasar Sungai Barumun," terangnya.

Pj Kepala Desa Limbong mengatakan agar peristiwa jatuhnya warga petani tidak terulang kembali, masyarakat bergotong royong memperbaiki papan jembatan hancur rusak tersebut.

"Jembatan gantung ini merupakan satu-satunya akses keluar masuknya warga petani menuju lahan perkebunan milik warga yang berada diseberang sungai Barumun, tepatnya berada di Desa Limbong. Beruntung, warga yang lain sedang melintasi jembatan tersebut bersamaan dengan korban Naza, masih bisa berpegangan dan selamat," ungkap dia.

Kondisi papan jembatan gantung dan besi-besi penyangga sudah mulai keropos, kata dia, cukup mengkhawatir warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani terus dihantui rasa ketakutan.

Idris menambahkan, pemerintah desa bersama warga saat ini terus melakukan gotong royong untuk menganti papan jembatan yang lapuk dan rusak serta besi penyanggga juga diganti dengan yang baru, pungkasnya.