LHOKSEUMAWE - Sub Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Hidayat SE MM, meninjau dapur produksi pupuk organik cair Unit Lumbung Cot Mambung, Desa Cot Mambung Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang meliputi wilayah kerja, Aceh, Sumatera Utara,  Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi itu mengapresiasi hasil inovasi kelompok Tani Cot Mambung. 

"BPP Jambi sangat mengapresiasi terhadap karya dan inovasi petani Cot Mambung, produksi pupuk organik cair bisa multiguna untuk pertanian di Aceh Utara, apalagi Aceh Utara menurut data statistik masyarakat nya banyak menggeluti sektor pertanian, " ungkapnya, Selasa (21/9/2021). 

Sehingga, tambah Hidayat, ada alternatif bagi petani dalam hal pemupukan hasil tanaman.

"Selama ini ketergantungan petani terhadap pupuk kimia sangat tinggi, namun setelah ditemukan mikroba untuk penyubur tanaman yang tidak menggunakan bahan kimia justru lebih bagus, dan berdasarkan informasi pupuk organik cair hasil karya petani di Cot Mambung, udah dilakukan ujicoba dan hasilnya luar biasa, maka perlu terus dikembangkan, " katanya. 

Sementara itu Ketua Unit Lumbung Cot Mambung Tgk Saifullah mengatakan pupuk organik cair hasil inovasi petani Cot Mambung dan sekitarnya berhasil memproduksi 3 jenis pupuk, masing-masing pupuk cair Jamu Sehat Tanaman (JST), Nutrisi Bio Remidiasi (MBR) dan Pestisida Nabati (Pesnab).

"Pupuk organik cair ini dipasarkan hanya untuk kalangan anggota kelompok saja, belum secara meluas, karena pemasaran yang lebih luas perlu ada izin edar, makanya sekarang kita masih mencari bapak angkat untuk proses pengurusan perizinan, " ungkapnya. 

Ketua Koperasi Tualang Lestari Taufiq Helmi didampingi pengurus lainnya Hasrol Hanafiah produksi pupuk organik cair, hasil embrio dari pupuk organik padat. 

"Selama ini kita produksi pupuk organik padat yang kami beri nama pupuk hanasa, terus kami kembangkan selain pupuk organik padat, kami juga produksi pupuk organik cair, dan Alhamdulillah hasil nya mulai dirasakannya oleh anggota kelompok pecinta pupuk organik, banyak tanaman hasilnya meningkat, "katanya

Mudah-mudahan, kata Taufiq, unit usaha yang sedangkan dikembangkan, segera menemukan bapak angkat yang cinta pupuk organik.

"Sekarang yang mendesak dibutuhkan adalah menyangkut perizinan untuk bisa mengedarkan hasil karya petani lebih luas, sekarang pupuk organik yang kami produksi untuk sementara digunakan untuk kalangan anggota sendiri aja, belum berani mengedarkan secara luas, karena belum ada surat izin edar, makanya kita butuh bapak angkat, " Jelasnya