LHOKSEUMAWE – Sejumlah warga yang tinggal di sekitar Sungai Loskala memanfaatkan area tersebut untuk budidaya ikan kerapu dengan menggunakan keramba apung, pasalnya jenis ikan kerapu tersebut tidak hanya dipasarkan untuk kebutuhan lokal tapi juga eksport. Peluang pasar eksport jenis ikan kerapu tergolong tinggi dan harga juga sangat bagus. Untuk tingkat petani budidaya harganya bisa mencapai Rp 80.000 per kg bahkan lebih.

“Kebanyakan ikan kerapu tersebut dieksport ke negara-negara seperti Singapore, Cina dan Jepang,” kata salah seorang peternak Ibrahim, Kamis (16/9/2021).

Setiap kali panen, tambah Ibrahim, sudah ada pedagang yang datang untuk mengambilnya.

“Rata-rata mereka kirim lewat Medan Sumatera Utara, baru dieksport,” katanya.

Sungai Loskala tersebut disamping tempat budidaya ikan kerapu, juga menjadi arena pemancingan bagi para pengunjung, soalnya sungai tersebut merupakan jalur muara laut Ujong Blang dan Pusong, sehingga disaat menjelang senja warga masyarakat banyak yang memancing disepanjang aliran sungai.

Rata-rata pemancing maniak Lhokseumawe ramai-ramai berjejer ditepi sungai sambal menikmati senja saat matahari mau terbenam. “Biasanya sungai loskala ramai dikunjungi para pemancing pada akhir pecan, terkadang ada juga yang membawa keluarga,” katanya.

Sungai Loskala menjadi salah satu obyek wisata yang ada di Lhokseumawe, menjadi pilihan bagi pemancing maniak untuk menghabiskan waktu diakhir pekan.