LHOKSEUMAWE – Sejumlah warga yang tinggal dikawasan pesisir laut Desa Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe, memanfaatkan pohon mangrove yang tumbuh di sepanjang sungai Loskala untuk mengais rezeki. Dengan mencari tiram berkembang biak di akar-akar mangrove. Aktivitas ini kebanyakan kaum ibu-ibu. Mereka bekerja mulai pagi hari, untuk menghindarkan sengatan matahari, apalagi beberapa bulan terakhir cuaca di Lhokseumawe sangat panas. Sehingga membuat para pencari tiram berangkat dari rumah pagi-pagi.

Akar mangrove menjadi tempat berkembangbiak tiram, sehingga para pencari tiram tersebut sambil berendam menyelusuri sela-sela akar sambal mengutip tiram.

"Kalau hari sudah mulai panas kami langsung menepi dan hasil yang sudah didapat kami bawa pulang dan langsung dibersihkan untuk diambil isinya saja dan dimasukan kedalam plastik," ungkap salah seorang pencari tiram Siti Aminah, Selasa (14/9/2021).

Setelah dimasukkan ke dalam plastik, biasanya para pencari tiram tersebut langsung menjual dipinggir jalan. Satu plastik ukuran kecil dijual seharga Rp 5.000.

"Ya lumayan juga hasilnya bisa membantu ekonomi keluarga walaupun kecil yang penting halal," katanya sambal ketawa.

Biasanya dijalan jalur dua kawasan wisata pantai Ujong Blang tidak sulit menemui para penjual tiram. Mereka berjualan tiram biasanya dibawah gubuk-gubuk kecil disepanjang jalan. Banyak juga warga yang melintas membeli tiram digunakan untuk menu makan malam.

"Memang rasanya setelah dimasak cukup lezat, karena tiram ini sejenis kerang, namun memiliki kulit yang cukup tajam, kalau tidak hati-hati saat membersihkan bisa tergores tangan," kata Siti.