PALAS - Memasuki satu bulan terakhir ini, harga getah karet di Kabupaten Padanglawas merangkak naik menembus angka Rp 10.500 per kg.
Salah seorang petani karet, Ahmad Dahlan Harahap, warga Kecamatan Ulu Barumun mengatakan, saat ini harga getah karet mentah sudah tembus mencapai angka Rp 10.500 per kg dari sebelumnya hanya kisaran harga Rp 7.500 sampai Rp 8.500 per kg. "Naiknya harga getah karet ini tentu menambah gairah petani untuk menyadap pohon karet yang sebelumnya petani kurang bersemangat karena harga getah sangat rendah," katanya, Kamis (2/9/2021). Menurut Dahlan, dengan kenaikan harga getah karet ini dapat meningkatkan pendapatan kebutuhan keluarga ditengah pandemi Covid 19 saat ini yang serba sulit. “Alhamdulillah, situasi pandemi Covid-19 harga getah karet naik, ini sangat membantu untuk menutupi kebutuhan ekonomi rumah tangga, termasuk untuk biaya sekolah anak-anak," ujar pria yang memiliki lima anak ini. Ia berharap, harga getah karet bisa tembus hingga diatas Rp 20 ribu per kilogram supaya ekonomi petani karet bisa lebih baik dan sejahtera. Di tempat terpisah, Anwar salah seorang penampung getah karet di tingkat desa Kecamatan Ulu Barumun mengatakan, dalam dua pekan sebelumnya harga getah karet Rp 10.000 per kg dan sepekan belakangan ini menjadi Rp 10.500 per kg. Harga kualitas getah karet paling rendah saat ini Rp7500 sampai 8.500 per kilogram, sedangkan kualitas paling tinggi mencapai Rp10.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 9.700 per kilogram. Menutur Anwar, rendahnya kualitas getah karet hasil produksi petani karena memiliki kadar air tinggi dan sampah bekas sadapan yang cukup banyak sehingga menjadi getah kotor. "Di mana sebagian petani karet sudah terbiasa memberi campuran cuka dengan air banyak, untuk membekukan getah, sehingga kadar air terlalu tinggi,” sambung dia. Selain itu, tambahnya, sebahagian para petani mencampurkan sampah bekas sadapan ke dalam getah, sehingga kualitas getah semakin rendah tentu harganya juga rendah karena kualitas getah hanya sedikit. “Tinggi dan rendahnya harga getah karet itu tergantung dari kualitasnya, bagus kualitas getah karetnya tentu harga jualnya juga bagus," imbuhnya. Anwar berharap, harga getah karet terus stabil dan naik menembus angka Rp 25 ribu per kilogram agar para petani merasakan kesejahteraan, kalau masyarakat sejahtera tentu di tingkat penampung ikut juga merasakannya.
Salah seorang petani karet, Ahmad Dahlan Harahap, warga Kecamatan Ulu Barumun mengatakan, saat ini harga getah karet mentah sudah tembus mencapai angka Rp 10.500 per kg dari sebelumnya hanya kisaran harga Rp 7.500 sampai Rp 8.500 per kg. "Naiknya harga getah karet ini tentu menambah gairah petani untuk menyadap pohon karet yang sebelumnya petani kurang bersemangat karena harga getah sangat rendah," katanya, Kamis (2/9/2021). Menurut Dahlan, dengan kenaikan harga getah karet ini dapat meningkatkan pendapatan kebutuhan keluarga ditengah pandemi Covid 19 saat ini yang serba sulit. “Alhamdulillah, situasi pandemi Covid-19 harga getah karet naik, ini sangat membantu untuk menutupi kebutuhan ekonomi rumah tangga, termasuk untuk biaya sekolah anak-anak," ujar pria yang memiliki lima anak ini. Ia berharap, harga getah karet bisa tembus hingga diatas Rp 20 ribu per kilogram supaya ekonomi petani karet bisa lebih baik dan sejahtera. Di tempat terpisah, Anwar salah seorang penampung getah karet di tingkat desa Kecamatan Ulu Barumun mengatakan, dalam dua pekan sebelumnya harga getah karet Rp 10.000 per kg dan sepekan belakangan ini menjadi Rp 10.500 per kg. Harga kualitas getah karet paling rendah saat ini Rp7500 sampai 8.500 per kilogram, sedangkan kualitas paling tinggi mencapai Rp10.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 9.700 per kilogram. Menutur Anwar, rendahnya kualitas getah karet hasil produksi petani karena memiliki kadar air tinggi dan sampah bekas sadapan yang cukup banyak sehingga menjadi getah kotor. "Di mana sebagian petani karet sudah terbiasa memberi campuran cuka dengan air banyak, untuk membekukan getah, sehingga kadar air terlalu tinggi,” sambung dia. Selain itu, tambahnya, sebahagian para petani mencampurkan sampah bekas sadapan ke dalam getah, sehingga kualitas getah semakin rendah tentu harganya juga rendah karena kualitas getah hanya sedikit. “Tinggi dan rendahnya harga getah karet itu tergantung dari kualitasnya, bagus kualitas getah karetnya tentu harga jualnya juga bagus," imbuhnya. Anwar berharap, harga getah karet terus stabil dan naik menembus angka Rp 25 ribu per kilogram agar para petani merasakan kesejahteraan, kalau masyarakat sejahtera tentu di tingkat penampung ikut juga merasakannya.