BERASTAGI – Era digital dan new normal mengharuskan pedagang atau pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) untuk betransformasi melakukan penguatan sistem dan organisasi.


“Jadi di era digital dan new normal ini, pedagang wajib mulai menggunakan sistem digitalisasi di semua lini, mulai alat pembayaran, penawaran produk, simpan pinjam dan logistik,” kata Ketua Umum DPP APPSI Ferry Juliantono didampingi Sekjen M Mujiburrohman dalam Laporan Pertanggungjawaban pada Musyawarah Nasional (Munas) IV di Mikie Holliday Hotel And Resort, Berastagi, Karo, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (21/8/21).

Ferry Juliantono yang merupakan ketua demisioner menyatakan, transformasi digitalisasi ini merupakan tugas besar sekaligus sebuah keniscayaan. “Sejak new normal pandemi Covid-19, ada hikmah besar bagi pedagang pasar. Lihat saja, mal tutup, hypermarket seperti Giant banyak yang gulung tikar, retail besar terkena pembatasan. Jadi masyarakat atau konsumen kembali ke pasar, jadi posisi pasar sangat strategis, dan harus dimanfaatkan pedagang dengan baik,” ujarnya.

Dia kemudian mencontohkan potensi yang harus digarap maksimal oleh para pedagang dari era digitalisasi pasar tersebut. “Dengan adanya belanja online, e-Commerce, membuat pabrikan juga tak mau ketinggalan, mereka mencari gudang-gudang yang dekat dengan masyarakat, sehingga bisa lebih dekat dengan konsumen. Hal ini dimanfaatkan APPSI dengan menjalin kerjasama dengan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) yang memiliki banyak gudang hampir ke seluruh pelosok desa,” sebutnya.

Keberadaan gudang-gudang Inkud nantinya mendekatkan pabrikan dengan pedagang pasar. Jadi pedagang pasar bisa menjual barang dengan harga lebih murah dibanding retail modern, karena harga di pabrikan juga bisa dipangkas dengan sederhananya sistem distribusi. “Masyarakat bisa dapat produk dengan harga murah dengan e-Commerce, gudang-gudang Inkud bisa hidup kembali. Jadi ekonomi kerakyatan pun bisa bangkit,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini ada sekitar 4.000 gudang Inkud di seluruh Indonesia yang mangkrak. Dari jumlah itu, baru sekira 80 unit yang direnovasi dan 20 unit yang beroperasi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng). “Bila gudang-gudang ini juga dimanfaatkan APPSI, maka akan terjadi penguatan ekonomi rakyat,” sebutnya.

Sebelumnya dalam laporan pertanggungjawaban bertajuk ‘Konsolidasi Organisasi Dalam Rangka Menyiapkan Pedagang Pasar yang Tangguh Menghadapi Era Digital dan New Normal, Ferry mengungkapkan sejumlah keberhasilan di masa kepemimpinannya yang hanya 2 tahun, melanjutkan kepemimpinan Ketua Umum sebelumnya, Sandiaga S Uno.

Di antaranya, keberadaan APPSI telah diakui dan dilirik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan digadang-gadang sebagai agen kebangkitan ekonomi rakyat. “Pak Jokowi pun menantang APPSI agar bisa berkerjasama dengan kementerian terkait agar permodalan para pedagang pasar bisa dibantu, bahkan pelaksanaannya difasilitasi dengan berbagai kemudahan,” tandasnya.