MEDAN - Direktur Utama RSUP H. Adam Malik Fajrinur menyampaikan, pasien yang meninggal dengan luka lebam disebabkan pasien mengalami kanker payudara stadium 4. "Pasien rutin berobat ke Adam Malik. Kasusnya kanker payudara stadium 4. Artinya sudah paling akhir. Dan sudah beberapa metastasis di bagian bola mata. Karena sudah lari ke beberapa organ tubuh," jelas Dirut RSUP Adam Malik Fajrinur saat diwawancarai wartawan, Senin (9/8/2021).

Fajrinur menambahkan, pihaknya mengakui wajah yang lebam disebabkan karena Hipoalbumumin atau bengkak. "Bukan ditusuk," bebernya.

Fajrinur juga menjelaskan pasien yang dirawat di RSUP Adam Malik baik hanya dirawat maupun dirawat dengan penanganan di ruang ICU itu sebelumnya melakukan tes PCR.

Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan pasien tersebut meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 disertai komorbid kanker payudara stadium 4. Kejadian tersebut bermula saat keluarga pasien meminta jenazah difoto sebelum jenazah dimakamkan sesuai protokol Covid-19.

Keluarga pasien kanker mengamuk di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, Minggu (8/8/2021). Mereka keberatan melihat kondisi jenazah Nurmala Tambunan diduga tak wajar karena ditemukan lebam-lebam dan lubang di samping matanya serta dinyatakan positif Covid-19.

Video keributan yang diunggah oleh pemilik akun Eben Hercules ini viral di media sosial. Salah satu keluarga pasien menyebutkan kakaknya dirawat di rumah sakit milik Kemenkes itu sejak 29 Juli 2021. Saat mendengar kabar Nurmala meninggal, mereka hanya menerima foto dari ruang jenazah. Dari foto itulah keluarga melihat kejanggalan.

"Kami melihat ada kejanggalan, wajar kami bertanya karena kami keluarga melihat kondisi tubuh kakak kami tidak utuh. Kepala bengkak, hidung pecah dan mengeluarkan darah, kepalanya juga terdapat luka parah, ada lobang di samping matanya. Kami keberatan atas kematiannya," ungkap salah seorang keluarga yang mengaku adik dari Nurmala.

Dalam video itu, tampak pegawai RSUP H Adam Malik Medan dan personel Polsek Medan Tuntungan. Namun, terjadi keributan kembali ketika Humas RSUP H Adam Malik Medan Rosa menanyakan keluarga inti yang akan ikut mediasi. Dia meminta tiga orang untuk ikut masuk ke ruangan mewakili keluarga, namun pihak keluarga meminta empat orang.