PADANGSIDIMPUAN - Peralatan santet ditemukan di sekitar rumah salah seorang Kabiro di salah satu media online yang jatuh sakit lalu menemukan benda persis seperti boneka yang dibungkus kain kafan di Gang Raya V, Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.


Saat diwawancarai awak media, Minggu (8/8/2021) Ucok Siregar, menjelaskan, kejadian pertama dia mengalami gejala demam, menggigil dan kepala bagian belakang seperti ditusuk. Lalu, dia pergi berobat medis.

"Namun, kian hari makin parah kepala bagian belakang serasa mau pecah," ujar Ucok.

Setelah makin parah, temannya memberikan saran agar pergi berobat spritual ke salah satu ustadz di Kecamatan Saipar Dolok Hole, bermarga Ritonga.

"Malam Selasa (2/8/2021), ustadz tersebut datang ke rumah saya pada pukul 23.00. Setelah melakukan zikir, ustadz mengajak ke depan rumah untuk melihat sesuatu. Saat itu ustadz menyuruh salah satu keluarga saya menggali di halaman rumah. Disaksikan bersama 5 orang keluarga," jelasnya.

"Sekitar 4 menit, ternyata menemukan sebuah benda berbentuk boneka kecil berukuran 1 ibu jari, lalu dibungkus kain kafan pada bagian masing-masing ditusuk 3 jarum pentul dengan posisi bahu kiri dan kanan serta kepala," ungkapnya.

Kain kafan tersebut persis seperti membungkus mayat lalu dibungkus lagi menggunakan plastik hitam.

"Setelah ditemukan, ustadz menyarankan agar dibakar. Kami langsung membakar dan membuang sisa bakaran tersebut ke sungai tepat pada jam 00.00," jelasnya.

Usai pulang ke rumah keluarga di Kelurahan Sitamiang, ustadz tersebut mengalami demam selama 3 hari. Dan pada Sabtu (6/8/2021) malam, ustadz tersebut kembali datang ke rumah untuk mengobati, karena dia mengeluh dengan kondisi selalu gelisah, kepala seperti ada yang memukul.

Pada pukul 22.00, ustadz tersebut datang ke kediamannya dan duduk-duduk bersama teman. Kemudian, ustadz menyuruh agar memeriksa sesuatu di sudut rumah bagian belakang.

"Lalu, saya dan teman bermarga Simanjuntak menyaksikan penemuan kembali benda yang dibungkus kain kafan berisi paku bekas, peniti 1 biji, rambut beberapa helai, tulang berukuran 1 jari. Kain kafan tersebut diikat menggunakan benang warna kuning. Kemudian, rambut boneka, magnet, jarum 7 biji, dibungkus kain kafan, kemudian dibungkus dengan plastik warna biru. Dibakar lalu dibuang ke sungai," terangnya.

Setelah kejadian tersebut, perasaannya kembali menjadi tenang seperti hari-hari biasanya, dan ustadz menyarankan shalat wajib serta berzikir diperbanyak.

"Memang dua hari sebelum jatuh sakit, saya bermimpi baju terbakar," pungkasnya.