MEDAN - Pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung setahun ini belakangan memberikan dampak di segala sisi kehidupan. Tak hanya kesehatan, tetapi juga berdampak pada sosial hingga perekonomian masyarakat.
Meskipun pemerintah sudah berupaya untuk menangani pandemi dengan sejumlah program baik yang menyangkut kesehatan maupun program lainnya seperti ekonomi, sosial dan lainnya, namun hal itu tidak cukup.

Di tengah kesulitan warga, muncul sejumlah gerakan sosial untuk membantu sesama.

Kepedulian itu dilakukan baik individu muaupun kelompok. Mereka memberikan bantuan baik makanan siap santap, bahan mentah hingga vitamin dan obat-obatan. Namun, tak menutup rasa kepedulian sesama untuk membantu ditengah pandemi Covid 19.

Seperti yang dilakukan oleh Warung Medan Peduli (WMP) di Kota Medan sampai saat ini.

Kehadiran WMP dilatarbelakangi rasa kepedulian ditengah pandemi Covid 19, ditambah adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Daurat di kota ini.

Mereka melakukan aksi sosial ini dengan membagikan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan dari warung makanan yang dibeli mereka, karena melihat dan merasakan paling terdampak, adalah pedagang-pedagang kecil yang hanya bergantung kepada penjualanannya saja.

"Hari itu ada jualan, maka hari itu ada makan. Maka kami memikirkan bagaimana caranya membantu mereka," ucap Hui Nie, perwakilan dari WMP.

Namun, untuk isoman saat ini belum diberlakukan aksi sosial tersebut. Mengingat akan fokus dulu kepada warung yang terdampak PPKM.

Hui Nie menjelaskan, saat ini pihaknya membuat program membeli makanan dan minuman dari warung-warung dan Pedagang Kaki Lima (PKL). Lalu makanan tersebut dibagikan di depan warung kepada masyarakat sekitar dan yang melintas.

"Yang mana lapar dan membutuhkan. Ada sebagian tim kami membawa makanan yang dibeli dari warung-warung keliling ke jalanan untuk dibagikan ke yang membutuhkan," jawabnya.

Sementara itu, untuk dana yang terkumpul membeli makanan dari warung tersebut berasal dari donasi atau swadaya masyarakat.

"Waktu itu kami membuka dompet donasi untuk tenaga relawan juga banyak sekali relawan yang membantu, sekitar 500 relawan, yang terdiri dari berbagai golongan dan usia," jelasnya.

Dari data yang ada, sudah 1.818 warung dan pedagang kaki lima yang telah dikunjungi dengan program ini. "Lebih kurang 83.231 porsi makanan dengan total dana yg dikeluarkan hingga saat ini sebesar lebih kurang Rp700 juta," terangnya.

Hui berharap, semua pihak dapat bekerjasama membantu untuk bangkit semangat bersama.

"Seperti semangat bangsa kita, kita ingin semua bisa gotong royong membantu dan bergandengan tangan melewati masa masa sulit seperti ini, yang mampu bantu yang kurang mampu. Bahkan, yang kurang mampu juga bisa membantu dengan memberikan bantuan tenaga. Semoga gerakan ini bisa sedikit membantu saudara-saudara kita yang sedang kesulitan. Semoga WMP bisa menginspirasi saudara-saudara yang lain untuk saling membantu," ucapnya.

"Mari kita sama-sama saling menguatkan, saling bergandengan tangan tanpa melihat perbedaan, Mari kita bangkit bersama menghadapi semua rintangan & halangan. Terima kasih warga Medan telah menjadi orang baik. Medan Pasti Bisa," ucapnya.