TAPUT - Tindakan penutupan akses jalan dusun yang dilakukan warga Dusun Kopi Meme, Desa Sipultak, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara pada Juni 2021 akhirnya mendapat perlawanan dari sesama warga.

Senin (26/07/2021), puluhan warga desa melakukan aksi damai di lokasi jalan dusun yang sama. Mereka mengecam tindakan sekelompok warga yang menutup jalan tersebut dengan cara memblokade jalan dusun dengan palang kayu serta menggali badan jalan dusun agar tidak bisa dilalui kendaraan.

"Ini tidak benar. Menutup akses jalan dusun secara sepihak. Sejak dulu jalan ini sudah digunakan oleh warga desa lainnya," teriak Pitao Nababan (75) tetua desa yang ikut dalam aksi tersebut.

Dikatakan Pitao, saat SD dulu dirinya kerap melintasi jalan ini untuk mengembalakan kerbau ke perbukitan. Empat kali dalam satu hari dia melintasi jalan. Akan tetapi kenapa saat ini ada pihak yang menutup jalan.

"Penutupan jalan tindakan yang salah," tegas Pitao kesal ditimpali teriakan warga lainnya agar jalan dibuka.

Dalam aksi tersebut, mereka kemudian secara bersama-sama mencabut kayu yang digunakan untuk memblokade jalan. Ada juga warga yang membawa banner karton bertuliskan, Kami dukung PT MIK buka, kami butuh kerja, masyarakat butuh makan'.

Terpisah, saat dikonfirmasi Kepala Desa Sipultak, Doras Saekim Nababan membenarkan adanya aksi di lokasi tersebut yang juga dilakukan warganya.

"Saya sudah pasrah, beberapa kali kita mediasi tapi terus menemui jalan buntu. Dari awal saya yakini penutupan akses jalan akan mendapat perlawanan dari sesama warga" tutur Kades

Doras menyebutkan saat ini pihaknya dan aparat kepolisian turun ke lokasi untuk meredakan suasana menghindari bentrok antara warga di Dusun Simeme.

Rudi Zainal Sihombing, Legal Managing Partner PT Marlian Indah Karya (MIK), saat dikonfirmasi mengaku baru mengetahui adanya aksi demo tandingan.

"Itu (aksi demo) murni spontanitas dari masyarakat dan tetua desa yang juga turut menggunakan akses jalan yang dirusak oleh sekelompok masyarakat. Sesuai informasi yang diterima, tujuan mereka hanya ingin memperbaiki jalan yang dirusak oleh sekelompok masyarakat itu," ujar Zainal singkat

Sebelumnya, Dusun Kopi Meme, Desa Sipultak, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, memblokade dengan palang bahkan menggali badan jalan menuju PT.MIK, perusahan penambang batu.

Warga bertindak karena keberatan dengan aktifitas PT.MIK yang melakukan penambangan batu. Mereka beralasan aktifitas perusahaan tersebut telah menghilangkan mata pencaharian warga sebagai penambang batu manual.

Selain itu, warga juga beranggapan aktifitas PT.MIK dalam usaha penambangan batu gunung tersebut telah merusak lingkungan.