LANGKAT - Sebanyak 375 Calon Siswa (Casis) Bintara Polri, masuk pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Hinai. Dari jumlah ini, 122 di antaranya dari Papua.


Pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri TA 2021 itu dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak di SPN Hinai Polda Sumut, Jalan Dharana Lastarya, Suka Jadi, Hinai, Kabupaten Langkat, Senin (26/7/2021).

Pembukaan Pendidikan SPN Hinai ini menerapkan aturan Protokol kesehatan yang sangat ketat, tidak banyak yang hadir bahkan pejabat eksternal tidak diundang. Hanya Pejabat Utama Polda yang terlihat di antaranya Irwasda, Karo SDM, Ka SPN, Kabid Propam dan Kabid Humas beserta Tim supervisi Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri, Kombes Pol Nurmeiningsih.

Dalam kesempatan ini Kapolda Sumut membacakan amanat Kalemdiklat Polri serta menambahkan arahannya untuk para siswa mengikuti Pendidikan dan Latihan.

"375 orang hari ini saya nyatakan resmi untuk mengikuti pendidikan dan latihan. Saya berharap 5 bulan ke depan, jumlah 375 orang ini tetap dan berhasil meraih cita-cita menjadi seorang Brigadir Polisi," ucap Kapolda Sumut.

Dari 375 peserta didik yang mengikuti pendidikan di SPN, lanjut dijelaskan Panca, 122 berasal dari Papua.

"122 siswa adalah saudara-saudara kita yang akan menjadi Polisi dan melayani khususnya di wilayah Papua. Untuk itu, saya berharap 122 yang dikirim dari Papua untuk dididik ini benar-benar selesai pada akhirnya 5 bulan ke depan menjadi seorang Brigadir dan menjadi saudara senasib dan sepenanggungan dari 375 peserta didik," jelas Kapolda.

Selain itu, Irjen Panca juga mengingatkan agar para siswa tidak melakukan pelanggaran yang dapat merusak nama baik Polri maupun keluarga.

"Saya apresiasi Ka SPN dan jajarannya telah mampu mendidik Bintara sebelumnya sehingga pada akhirnya selesai mengikuti pendidikan tidak satu orang pun yang mengalami atau menderita Covid-19 dan semoga pada pendidikan ini juga dapat terlaksanakan dengan baik," imbuhnya.

Di akhir amanatnya, orang nomor satu di Polda Sumut ini juga menekankan agar para siswa dapat memanfaatkan waktu 5 bulan untuk mengenal satu dengan lainnya.

"Dan untuk membentuk pribadi menjadi Polri yang presisi sehingga ke depan dapat melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat serta menjadi kebanggan keluarga," pungkas eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.