JAKARTA  - Sejumlah pemerintah daerah menyetop vaksinasi Covid-19 karena kehabisan stok vaksin. Vaksinasi disetop hingga ada tambahan pasokan vaksin dari pemerintah daerah. Salah satunya Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang tak lagi melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Mereka menggunakan stok tersisa untuk menuntaskan vaksinasi dosis kedua.
"Sebanyak 14 ribu dosis tersebut kami alokasikan semuanya untuk dosis kedua," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum, Rabu (14/7), dilansir Antara.

Rahmaningrum menyebut dosis vaksin tersebar di Dinas Kesehatan dan 15 puskesmas. Ia menyebut vaksinasi dosis pertama akan kembali dilakukan setelah Pemkot Kendari menerima pasokan vaksin dari pusat.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga menyetop vaksinasi Covid-19. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru berkata pihaknya kehabisan vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi.

Herman menyebut telah meminta pasokan 15 juta dosis per bulan untuk tujuh bulan ke depan. Namun, hingga saat ini Sumatera Selatan hanya mendapat pasokan sekitar 83 ribu dosis vaksin per minggu atau sekitar 332 ribu vaksin per bulan.

"Presiden bilang semalam 'habiskan vaksin', tapi sekarang vaksin kita sudah benar-benar habis. Kita butuh itu," ujar Herman, Sabtu (17/7).

Hal serupa juga terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Stok vaksin di RSUD Kota Mataram pada Rabu (14/7), hanya sekitar 140 dosis untuk 140 sasaran. Adapun target vaksinasi per hari di RSUD Kota Mataram mencapai 300 orang.

Pelaksana Tugas (Plt.) RSUD Kota Mataram Lalu Martawang menyebut stok vaksin tak bisa mengimbangi antusiasme warga. Ia menyebut 600 orang masuk daftar tunggu vaksinasi Covid-19.

"Daftar tunggu vaksinasi Covid-19 terjadi karena keterbatasan stok vaksin di RSUD Kota Mataram. Jumlah itu belum termasuk di fasilitas kesehatan lainnya," ujar Martawang pada Kamis (15/7), dikutip dari Antara.

Sementara warga Bandar Lampung, Fikri mengaku sudah tiga kali gagal mendapat vaksin Covid-19. Menurutnya, petugas menyatakan stok vaksin habis sehingga ia terus mengalami penundaan.

Terakhir Senin (12/7) pekan lalu ketika petugas kembali menunda pelaksanaan vaksinasi. "Vaksinnya habis katanya," kata Fikri.

Belum jelas kapan dirinya mendapat jadwal vaksin Covid-19 kembali. Dalam data vaksinasi Kemenkes, Provinsi Lampung jadi daerah yang paling sedikit melaksanakan vaksinasi.

Pemerintah memulai vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021. Awalnya, pemerintah menargetkan 181,5 juta orang sebagai sasaran vaksinasi. Saat ini, jumlah sasaran vaksin bertambah menjadi 208,3 juta orang.*