TAPSEL - Kabupaten Tapanuli Selatan, merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas sekira 444.482 hektar. Kehidupan masyarakatnya mayoritas bercocok tanam atau bertani, dengan produk unggalannya, buah salak.

Salah satu daerah penghasil salak terbesar di Kabupaten Tapanuli selatan, yaitu Kecamatan Angkola Barat. Hampir 80% warganya, bertanam salak. Bahkan hasil panen buah salak ini, juga sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Ada kisah menarik tentang kehidupan warga daerah terisolir yang tinggal di daerah pegunungan Bukit Barisan. Dusun yang dikenal Tangga Batu, Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Salah satu daerah penghasil salak yang berdiri sejak tahun 1980.

Untuk sampai ke dusun ini, hanya bisa di akses kenderaan roda dua. Namun, jika musim penghujan tiba, akses jalan akan sulit dilintasi, karena dipenuhi lumpur. Maklum, jalan tersebut masih jalan tanah yang dibangun atas swadaya masyarakat. Sementara panen salak milik warga dusun tersebut diangkut mengunakan kuda sebagai sarana transportasinya.

Buah salak dari Desa Siuhom ini, sudah dikenal di berbagai daerah di pulau Sumatera dan pulau Jawa. Bahkan telah dipasarkan ke negara tetangga, Malaysia.

Albion Malau, salah seorang petani salak di Dusun Tangga Batu mengaku sudah 36 tahun mengunakan kuda sebagai alat transportasi untuk mengangkut hasil panen dari kebunnya.

Hal ini dikarenakan kondisi geografis daerah pegunungan ditambah lagi infrastruktur yang tidak mendukung dan memprihatinkan. Sehingga tidak ada piliha lain, kecuali menggunakan kuda sebagai alat transportasi untuk mengangkut hasil panen salaknya untuk dipasarkan ke berbagai daerah.

"Dulu jalan ini, jalan tikus maka kami membeli Kuda. Sejak tahun 1985 sampai 1999 masih ke Desa Siuhom kami pakai kuda, karena cuma pakai kuda yang bisa melalui jalan tikus ini. Semoga usai Program TMMD ke 111 Kodim 0212/TS ini ditindak lanjuti pemerintah lah jalan kami ini, dan tidak sia-sia tenaga Satgas TMMD yang telah bertugas disini," harapnya.

Kepala Desa Siuhom Amantua Simamora juga mengamini jika Dusun Tangga Batu yang berdiri sejak tahun 1980 lalu, akses jalannya dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Namun, jalan tersebut tidak bisa dilalui kenderaan roda empat. Sehingga masyarakat selama puluhan tahun menggunakan kuda untuk mengangkut hasil kebunnya menuju desa lainnya yang bisa akses kenderaan roda empat.

"Mayoritas kehidupan disini adalah petani salak, transportasi yang digunakan adalah kuda. Karena situasi jalan di sini masih sangat sulit sekali, harus ditempuh pakai kuda," kata Amantua Simamora

Namun lanjutnya, dengan kehadiran Kodim 0212/TS melalui Program TMMD ke 111 tahun 2021 yang dilaksanakan di Dusun Tangga Batu, membuat warga sumbringah dan bisa bernafas lega. Daerah tersebut di pilih karena TNI peduli dengan keterisoliran warga di dusun ini.

Kodim 0212/TS membuka jalan baru yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Jalan Baru sepanjang Delapan Kilometer ini akan menghubungkan dua Kecamatan Angkola Barat dengan Kecamatan Angkola Sangkunur. Jalan Baru ini membuka akses antara desa di dua dusun, masing-masing Dusun Tangga Batu Desa Siuhom Kecamatan Angkola Barat dengan Lingkungan 2, Dusun Batu Rosak, Kelurahan Sangkunur, Kecamatan Angkola Sangkunur.

Diharapkan dengan dibukanya jalan sepanjang delapan kilometer ini, akan meningkatkan aktivitas ekonomi, sosial dan ketahanan kedua desa.

Dandim 0212/TS Letkol Infantri Rooy Chandra Sihombing mengatakan program TMMD ke 111 Tahun 2021 di pilih di Dusun Tangga Batu karena Kepedulian TNI terhadap warga di dusun tersebut dengan membangun jalan sepanjang delapan kilometer yang telah rampung mencapai 80 persen. Selain itu juga membangun tujuh jembatan.

"Membangun atau melaksanakan TMMD di Desa Siuhom ini untuk membuka ketesoliran dari Desa Siuhom, khususnya Dusun Tangga Batu, Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat dengan Desa Sangkunur, Kecamatan Angkola Sangkunur, Karena selama ini masyarakat tersebut tidak memiliki akses jalan dimana selama ini mereka hanya mamakai Kuda atau berjalan kaki. Sehingga dengan TMMD ini Kodim 0212/TS bersama Pemda Tapsel memilih lokasi ini sehingga bisa terbuka akses tersebut," Dandim 0212/TS Letkol Infantri Rooy Chandra Sihombing

Bupati Tapanuli Selatan Dolly Putra Parlindungan Pasaribu mengaku Pemerintah Daerah (Pemda) Tapanuli Selatan mendukung TMMD ke 111 di Dusun Tangga Batu dengan pembukaan jalan sepanjang Delapan Kilometer telah membuka Keterisoliran Kedua Desa. Pemda berjanji akan membangun Infrastruktur yang lebih layak. Selama ini faktor kendala pembangunan jalan di Dusun Tangga Batu karena lokasi ini masuk dalam kawasan hutan.

"Terimakasih kepada Rekan TNI, dalam hal ini TNI dengan program TMMD membuka kawasan dari Desa Siuhom sampai ke Sangkunur. Masyarakat tentunya mengeluhkan, selama ini seperti tidak diperhatikan pemerintah. Kita melihat regulasi yang ada, bahwa ini merupakan kawasan hutan, sehingga kita tidak bisa memasukkan program kemari. Kedepan setelah ini dibuka, kita akan lihat di APBD Pemda, termasuk kita libatkan pemerintah Desa, Kecamatan. Kita gotong royong bagaimana akses ini menjadi semakin baik. Tapi yang menjadi kunci terdekat bagaimana jalan ini keras dulu, karena ini masih berbentuk tanah," ungkapnya.