JAKARTA - Kementerian PUPR mencatat progres pembangunan intake dan irigasi lumbung pangan (food estate) Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) 37,86 persen per awal Juli 2021. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merinci pembangunan intake dan jaringan air baku untuk irigasi pada tahun ini dilakukan pada lahan yang sudah diolah seluas 150 hektare (ha).

"Untuk tugas pembangunan jaringan irigasi dan air baku pada tahun 2020 sudah selesai dilaksanakan untuk irigasi pada kawasan seluas 50 hektare dari total lahan 200 hektare yang sudah diolah," kata Basuki dalam keterangan yang dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (11/7).

Sementara, sekitar 785 hektare terdapat lahan yang belum dilakukan land clearing. Penugasan dukungan land clearing pada lokasi Taman Sains-Teknologi Herbal (TSTH) seluas 200 ha. Saat ini, lelang penugasan sisanya sudah pada tahap penentuan pemenang.

Ia menargetkan pengerjaan land clearing berikutnya sudah bisa dimulai pada akhir Juli 2021. Menurut Basuki, kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, dan teknologi pertaniannya.

Untuk itu, Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dalam perencanaan proyek terintegrasi tersebut.

Selain itu, Basuki mengaku telah melakukan diskusi dengan pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait penggunaan teknologi irigasi yang tepat pada kawasan Food Estate Humbang Hasundutan.

"Terdapat perubahan sistem irigasi dari big gun sprinkler ke drip irrigation (irigasi tetes), untuk teknologi big gun sprinkler akan dibawa ke lokasi rencana Food Estate Belu, NTT," ujarnya.

Sebagai informasi, Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan sistem irigasi dan jalan akses untuk mendukung program pengembangan food estate sebagai lumbung pangan baru.

Pembangunan infrastruktur PUPR untuk pengembangan Food Estate Humbahas dilakukan secara bertahap mulai 2020-2023. Proyek ini terdiri dari Bidang Sumber Daya Air dengan total anggaran Rp406,9 miliar dan konektivitas sebesar Rp619,1 miliar.*