TOBA - Kementerian Perindustrian RI, melalui Direktorat Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka bekerja sama dengan Pemkab Toba, Dekranasda Pusat dan Dekranasda Toba mengadakan bimbingan dan pelatihan teknis (Bimtek) untuk desain produk kerajinan tangan perkayuan di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba di Kabupaten Toba.

Penanggung jawab kegiatan, Hutagaol, Rabu (30/6/2021) menyebutkan pelatihan yang di Hotel Mareda Balige akan dilaksanakan selama 5 hari, sejak Senin, 28 Juni hingga 2 Juli 2021.

Instruktur pelatihan dan bimbingan teknis kerajian perkayuaan Syarifuddin menjelaskan bimbingan teknis dan pelatihan kali ini memilih pelatihan desain produk aneka souvenir bermotif gorga khas tradisional Batak, dengan bahan baku dasar dari kayu.

"Kita melatih para pengrajin cara membuat dan mengukir pembatas buku, stendeko dan maknet kulkas. Para kelompok usaha pengrajin ini juga di bimbing bagaimana manajemen usaha dan pemasaran hasil usaha kerajinan berikut pengembangan desain marketing, juga turut dilatih," ujar Syarifuddin.

Pelatihan ini diberikan kepada 2 kelompok pengrajin seni ukir gorga di Toba dengan masing masing kelompok beranggotakan 10 peserta. Kedua kelompok pengrajin seni ukir Gorga Batak tersebut, Kelompok Jhonnery Art dari Pagar Batu Balige pimpinan Johnery Silalahi dan Kelompok Gorga Toba dari Lumbanlobu Kecamatan Bonatualunasi pimpinan Jesral Tambun.

Jesral Tambunan menuturkan, menyambut baik bimbingan dan pelatihan yang digelar Kementerian Perindustrian RI. "Kami kelompok pengrajin seni ukir gorga khas budaya Batak sangat berterima kasih khususnya kepada Pemkab Toba melalui Dinas Perindakop dengan Kepala Dinas Tua Pangaribuan atas digelarnya bimtek dan pelatihan ini," ujar Jisral Tambun.

Pelatihan ini sebutnya, semakin menambah kekayaan harmoni souvenir destinasi Pariwisata Danau Toba yang nantinya akan melahirkan serbuan oleh-oleh/souvenir khas dari tanah Batak Kabupaten Toba kepada para wisatawan yang berkunjung berwisata di kawasan Destinasi Pariwisata Danau Toba khususnya di Kabupaten Toba.

Senada dengan Jesral, Johnery juga menyampaikan, pelatihan ini akan meningkatkan skil dan kemampuan seni ukir para anggota kelompok seni ukir gorga Batak, termasuk berbagai kelompok lainnya yang ada di Kabupaten Toba.

"Kami berharap kegiatan pelatihan seperti ini dapat berkelanjutan. Harapan kami, kegiatan pembelajaran seperti ini sangatlah lebih bagus lagi jika bisa diterapkan di setiap unit sekolah di Kabupaten Toba, sehingga mulai dari sejak dini para siswa siswi diperkenalkan dan dibekali dengan pendidikan seni ukir gorga Batak untuk ke depannya sudah mudah dalam upaya pengembangannya oleh setiap siswa setelah sudah lulus sekolah sesuai dengan bakat dan bidang masing masing tentunya," ujar Silalahi.

Usai pelatihan dan bimbingan teknis kedua kelompok pengrajin seni ukir Gorga Batak akan diberikan bantuan berbagai jenis alat untuk kerajinan termasuk mesin pengrajin seperti mesin caishow duduk, mesin chainsao pemotong, mesin bubut, mesin amplas duduk, jand planer (ketam setrika), hand roter dan mata bor dan beberapa alat ukir lainnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Koperasi Tua Pangaribuan kepada Gosumut menjelaskan, program bertujuan untuk menggali dan melestarikan budaya Batak Toba yang luar biasa kaya dalam hal budaya seni ukiran, (Gorga Batak).

Gorga Batak ini lanjutnya, sering terlupakan orang Batak padahal nilai historis budayanya sangat tinggi. Apalagi masing masing jenis Gorga Batak memiliki makna dan arti historis tersendiri dari berbagai macam bentuk dan jenis ukirannya.

Gorga Batak sambungnya diciptakan nenek moyang orang Batak dari dahulu kala memiliki simbol dan arti tersendiri yang terkandung didalam bentuk dan motif Gorga Batak itu sendiri. Karena gorga Batak memiliki berbagai bentuk dan jenis. Semua memiliki makna dalam silsilah serta tatanan adat dan budaya khususnya dalam tatanan kehidupan sehari hari suku Batak.

Berkenaan dengan pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pemkab Toba, Dekranasda Toba, Dekranas Pusat & Kementerian Perindustrian bersinergi melakukan bimtek dan memberikan bantuan fasilitasi peralatan bagi 20 orang pengrajin Gorga Batak. "Dengan bantuan dan pelatihan yang diberikan kita harapkan mereka pelaku usaha kerajinan seni ukir Gorga Batak bisa tetap produktif, inovatif dan menghasilkan karya karya seni gorga Batak yang lebih baik dan berkelas setelah mendapatkan bimbingan teknis kali ini," harapnya.


Oleh karena itu, Pemkab Toba sangat mengapresiasi kegiatan ini, sebagai upaya awal dan akan berkelanjutan untuk dikembangkan berkenaan dengan pengembangan KSPN Super Prioritas, dengan harapan nantinya para peserta tetap produktif dan inovatif untuk menorehkan karya-karya gorga yang terbaik dan mampu berdaya saing saat disajikan bagi wisatawan.