MEDAN - Walikota Medan, Bobby Afif Nasution mengapreisiasi sekaligus mendukung kerja keras pemuda pemudi Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS).

Sebab, P3KS telah mengubah kawasan yang dulunya dikenal sebagai Kampung Kubur dan kerap dicitrakan buruk karena menjadi lokasi peredaran narkotika.

Hal itu dikatakan Bobby saat membuka acara Pelatihan Dasar Swiftwater Rescue bagi Relawan di Kampung Sejahtera.

Pada pembukaan itu, Walikota didampingi Ketua P3KS, Aminur Rasyid, Kepala BPBD Kota Medan, Arjuna Sembiring, Kadis Lingkungan Hidup, Syarif Armansyah Lubis, Kadis Sosial, Endar Sutan Lubis, Camat Medan Petisah, M Agha Novrian dan Camat Medan Polonia, Amran Rambe.

Sebelum memulai kegiatan, Walikota dan rombongan terlebih dahulu menyusuri Sungai Babura guna melihat kondisi dan kebersihan dari sungai tersebut dimulai dari menyusuri sungai dari Taman Beringin Jalan Sudirman Medan.

Aksi ini berakhir di bantaran Sungai Babura, persis di belakang Gedung Cambridge Jalan KH Zainul Arifin, tepatnya Kampung Sejahtera.

Usai menyusuri Sungai Babura, Walikota menilai kegiatan yang dilakukan P3KS merupakan hal yang luar biasa apalagi dengan upaya menjaga sungai.

Sebab, untuk menjaga sungai tentunya Pemko Medan tidak bisa berkerja sendiri, perlu dukungan dan kolaborasi dari semua kelompok masyarakat.

Apalagi, penyelesaian permasalahan banjir menjadi salah satu program prioritas utama Pemko Medan saat ini. Oleh karenanya, Pemko Medan siap mendukung kegiatan positif yang dilakukan P3KS.

"Kegiatan ini bersentuhan langsung dengan sungai, sesuai dengan salah satu program prioritas utama Pemko Medan yakni penyelesaian permasalahan banjir. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tentunya tidak cukup dukungan dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat, ataupun unsur pemerintahan lainnya. Paling penting adalah pemerintah juga harus bisa berkolaborasi dengan masyarakat yang berada di pinggiran sungai dan komunitas pecinta sungai," ujarnya.

Lebih lanjut Walikota menegaskan agar sungai harus dijadikan halaman depan bukan menjadi halaman belakang.

"Artinya, sungai harus dijadikan taman oleh masyarakat bukan melah menjadi tempat sampah," tegasnya.

Dengan banyak memasifkan kegiatan positif di sungai, Walikota berharap masyarakat sadar akan pentingnya fungsi dan kegunaan sungai itu sendiri serta menjaga sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai.

"Kalau sepanjang sungai bagus, sungai dapat kita jadikan sebagai tempat wisata. Sambutan masyarakat juga bagus saat susur sungai tadi. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa semakin kita masifkan sehingga kedepannya Pemko Medan berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk bisa menjadikan kawasan sungai menjadi kawasan yang bisa kita perbaiki kedepannya yakni menjadi kawasan heritage. Karena Kota Medan terbentuk dari pertemuan 2 sungai diantaranya Sungai Babura dan Sungai Deli," harapnya

Sementara itu, Ketua P3KS Aminur Rasyid mengungkapkan, kegiatan ini dinilainya dapat mendukung upaya untuk mengubah image Kampung Sejahtera yang selama ini negatif menjadi semakin positif.

"Dengan banyaknya kegiatan yang telah dilakukan di kawasan ini, saya melihat image Kampung Sejahtera saat ini sudah sangat positif. Ini semua karena para pemuda pemudi P3KS bergotong-royong bahu-membahu untuk merubah image tersebut. Dengan kebersamaan yang kita bangun, insyaallah image Kampung Sejahtera tidak hanya positif saja tapi kita upayakan menjadi benefit bagi warganya," ungkapnya.

Di samping itu, Rasyid menyebutkan, bahwasannya sekolah sungai ini dibentuk sebagai wadah agar para relawan ataupun lembaga pelatihan yang ada dapat memberikan pelatihan kepada warga sekitar sehingga warga yang memiliki keahlian di bidang tersebut dapat mengikutinya dan dapat meningkatkan perekonomiannya.

"Kami di sini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Semoga ke depannya Pemko Medan dapat bersinergi dan membantu kami dalam mewujudkan mimpi kami dengan mengubah image yang ada selama ini serta membangkitkan perekonomian warga," sebutnya.