NIAS BARAT – BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli melaksanakan kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Program Rujuk Balik (PRB) dan pelaksanaan skrining riwayat kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kabupaten Nias Barat. Kegiatan yang dibuka Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP) BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, dihadiri Direktur Rumah Sakit (RS) Pratama Nias Barat, Kepala Puskesmas, dan petugas entry aplikasi primary care (P-Care) pada, Selasa (8/6/2021).

Sosialisasi ini bertujuan agar petugas di FKTP memahami esensi dari PRB, sehingga kemudahan yang ditawarkan oleh program ini dapat diterima secara utuh oleh peserta JKN-KIS, khususnya yang masuk dalam kategori pasien PRB.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang PMP BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Syefrio menyampaikan, program ini dilaksanakan sebagai upaya pengendalian mutu dan peningkatan kepuasan peserta.

Menurutnya dengan terlaksananya PRB maka akan memberikan kemudahan akses layanan, penanganan dan pengelolaan penyakit peserta menjadi efektif, meningkatkan koordinasi pelayanan antara FKTP dengan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), penguatan sistem rujukan, peningkatan rasio kontak FKTP dengan peserta, dan mengurangi antrian di rumah sakit.

“Orientasi dari PRB adalah peserta JKN-KIS. Kami berharap pasien dengan riwayat penyakit kronis yang telah dinyatakan terkontrol dapat ditangani di FKTP. Kemudahan ini tentunya dapat dirasakan secara langsung oleh pasien. Sehingga berobat lebih dekat, lebih efektif dan efisien,” tutur Syefrio.

Lebih lanjut Syefrio menyampaikan bahwa optimalisasi peserta PRB dapat terwujud melalui 3B, yaitu benar diagnosa, benar obatnya, dan benar stabil. Dalam menuntukan kebenaran tiga faktor ini, petugas di faskes perlu memastikan surat rujuk balik telah lengkap dan memastikan obat PRB sesuai restriksi dan peresepan maksimal.

“Kami berharap pemberi layanan kesehatan dapat memahami secara utuh tujuan dari pelaksanaan PRB, sehingga program ini dapat berjalan dengan baik mulai dari penetapan status pasien menjadi peserta PRB sampai dengan berjalannya pelayanan PRB bagi pasien. Tentunya kami harapkan komitmen faskes dalam pemberian informasi melalui penyediaan ruang informasi langsung maupun tidak langsung,” jelas Syefrio.

Dalam kegiatan ini, BPJS Kesehatan Gunungsitoli juga menyampaikan data capaian PRB aktif di FKTP Kabupaten Nias Barat. Dari 11 FKTP terdaftar di BPJS Kesehatan Gunungsitoli, terdapat 3 FKTP yang memenuhi target peserta PRB aktif, yaitu Klinik Kefas, Klinik St. Carolus Mandrehe, dan Puskesmas Ulu Moro’o. Sedangkan 8 FKTP lainnya masih belum mencapai target peserta PRB aktif.

“Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada FKTP yang telah mencapai target peserta PRB aktif dan kami berharap agar FKTP yang belum mencapai target peserta aktif PRB agar dapat menjalankan program ini secara maksimal,” tegas Syefrio.

Pada kegiatan yang sama, Direktur RS Pratama Nias Barat, Ivan Sunari Gaurifa menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk menyegarkan komitmen pemberi layanan kesehatan dalam melayani peserta Program JKN-KIS.

Lebih lanjut Ivan menyampaikan, sosialisasi ini sangat membantu RS Pratama dalam memahami pelayanan JKN-KIS di FKTP.

“Per tanggal 1 Juni 2021 RS Pratama Nias Barat dan BPJS Kesehatan resmi menandatangani perjanjian kerja sama sebagai FKTP yang memberi layanan JKN-KIS. Tentunya sebagai mitra yang masih baru menjalin kerja sama, hal ini akan bermanfaat bagi kami dalam hal informasi program PRB. Kami menyambut baik dan berupaya memberikan pelayanan terbaik,” tutup Ivan.