PALAS - Pepaya California kini telah dikembangkan oleh masyarakat petani di Kecamatan Sosa Timur, Kabupaten Padanglawas. Budidaya pepaya jenis California ini dikembangkan di areal lahan binaan IPB yang berada di lokasi Trans 1A, Kecamatan Sosa Timur, Kabupaten Palas.

Wakil Bupati Palas, H.Ahmad Zarnawi Pasaribu mengatakan, pepaya California yang dikenal masyarakat dengan sebutan Pepaya Kalina merupakan salah satu hasil bumi daerah Palas yang saat ini telah memasuki pasar bebas untuk pemasarannya.

"Produksi pepaya binaan Dinas Pertanian Kabupeten Palas yang bekerjasama dengan IPB ini dikelola Koperasi Makmur Jaya sebagai salah satu hasil produksi pertanian yang menunjang pemulihan ekonomi warga dipandemi Covid 19 saat ini," kata Wabup saat kunjungan di Kecamatan Sosa Timur, Sabtu (5/6/2021).

Wabup juga menyempatkan diri mencicipi citra rasa dari pepaya tersebut yang cukup manis iyu.

Usai mencicipi rasa pepaya Kalina, Wabup sempat berpantun. "Jalan-jalan ke Benua Eropa, jangan lupa bawa jacket domba. Jika berkunjung ke Trans 1 A Sosa Timur, singgah sebentar cicipi pepaya Kalina," ungkap Wabup.

Penuturan warga setempat kepada Wabup, hasil produksi pepaya Kalina saat ini per harinya mencapai 500 sampai 1000 buah.

"Hasil produksinya telah dipasarkan di supermarket supermaket dan pasar buah yang ada di kota besar mulai Medan sampai Jakarta," tutur Harahap kepada Wabup Zarnawi.

Wabup Zarnawi mengaku bangga dengan masyarakat Kecamatan Sosa Timur ini yang terus aktif membudidayakan buah-buahan seperti pepaya Kalina yang menjadi sumber pendapatan tambahan ekonomi masyarakat.

"Di dalam areal peremajaan sawit rakyat (PSR) yang berlokasi di Desa Pir Trans Sosa 1.A dan Pir Trans Sosa 1.B, Kecamatan Sosa Timur, ini tidak hanya kebun pepaya tetapi juga ada jenis tanaman jagung dan padi Gogo," sebut Zarnawi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Palas melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura (Kabid TPH) Rio Andhoko mengatakan, perkembangan pepaya California di Kecamatan Sosa Timur ini cukup baik.

Menurut dia, jenis pepaya yang tumbuh rendah, berbuah lebat dan cepat berbuah ini belakangan diketahui bernama Pepaya California.

"Pepaya california adalah buah asli, murni dari Indonesia, buah hasil rekayasa genetika yang ditemukan Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati seorang Ilmuan dari Pusat Kajian Buah Tropika di Institut Pertanian Bogor (IPB)," tambah dia.

Saat disinggung tentang nama pepaya California dan sejak kapan dikembangkan di Kecamatan Sosa Timur, Andhoko menjelaskan pengembangannya hampir setahun lebih untuk ribuan tanaman pepaya.

"Soal jenis pepaya ini diberi nama pepaya Kalina saat pertama kali ditemukan ditandai dengan kode Riset IPB 9, namun setelah dijual ke pasaran nama pepaya tersebut berubah menjadi pepaya California," jelasnya sembari menambahkan para pedagang lebih senang menyebutkan pepaya ini dengan sebutan California.

Andhoko juga menjelaskan, dari morfologi tanaman pepaya ini juga sedikit beda dari pepaya lain, karena berbatang pendek dan berbuah lebat, serta berumur genjah yakni sekitar umur 7 bulan sudah mulai panen.

"Buah pepaya California memiliki ciri-ciri berukuran 0,8 – 2 kg per buah, berkulit tebal, berbentuk lonjong buah matang berwarna kuning, rasanya manis, daging buah kenyal dan tebal," sebutnya.