PADANGSIDIMPUAN - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Padangsidimpuan berbagi dan sambangi rumah reyot dan nyaris roboh di Desa Purbatua Pijor Koling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan.

Rumah tersebut dihuni pasangan suami istri Pandu Sitompul (39) dan Mariani (38) beserta 3 anaknya. Rumah ini juga belum mendapatkan penerangan listrik, hanya memakai lampu teplok.

Kedatangan DPC PBB Kota Padangsidimpuan ini untuk berbagi antara sesama, dengan membagikan paket sembako berupa beras, minyak goreng, gula putih dan telur. Selain itu, DPC PBB Padangsidimpuan juga mendatangi sejumlah lokasi dan membagikan Paket sembako kepada sejumlah warga yang betul-betul membutuhkannya.

Ketua DPC PBB Padangsidimpuan, Hottaruli Simamora melalui sekretaris Charles Kullon Panjaitan mengatakan, melalui baksos ini diharapkan dapat membantu perekonomian warga yang terdampak Covid-19. Di mana sebelumnya, PBB juga menyalurkan ratusan bantuan berupa masker dan hand sanitizer kepada masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

"Mudah-mudahan dengan bantuan paket sembako bisa bermanfaat kepada keluarga Pandu Sitompul dan Mariani," ujar Charles, Kamis (20/5/2021).

Charles mengaku sedih melihat kondisi tempat tinggal dan kehidupan pemilik rumah reyot di Padangsidimpuan Tenggara hanya memakai lampu teplok tersebut.

"Miris aja dengar ceritanya, Kondisi seperti gini sampe belum tersentuh bantuan sosial dari pemerintah. Masa harus tunggu viral sih baru gerak," tegasnya.

Charles berharap kepada Pemerintah Kota Padangsidimpuan terutama ditingkat kelurahan/desa sampai di lingkungan agar aktif memantau kondisi warga terutama keluarga yang kurang mampu.

"Kita dari DPC PBB Padangsidimpuan siap bersinergi dengan dengan pihak manapun termasuk ormas dan OKP lainnya untuk memantau kondisi sekitarnya agar bisa saling berkoordinasi dengan pemerintah setempat," pungkasnya.

Ditengah-tengah kunjungan DPC PBB tersebut, Pasutri ini mengucapkan terima kasih atas bantuan sembakonya. Sebagai penerima bantuan, mereka merasa terbantu berharap keberadaan DPC PBB Padangsidimpuan semakin sukses dan banyak membantu masyarakat yang membutuhkan.

Sebelumnya diberitakan, Mariani menyampaikan belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah meski hidupnya serba pas-pasan. Untuk sekadar makan, mereka terpaksa menerima belas kasih warga sekitarnya.

Saat ini Pandu Sitompul dan Mariani tinggal di rumah yang lebih tepat disebut gubuk berdinding kayu papan yang sudah lapuk dan beratap asbes yang sudah bocor di mana-mana.

Kayu-kayu kerangka gubuknya itu juga sudah banyak yang rapuh dan reyot. Sampai saat ini, Pandu Sitompul tidak mampu memperbaiki. Sehingga Pandu Sitompul bersama istri dan anaknya terpaksa tidur di dalam gubuk reyot yang ruang dapur, ruang tamu dan tempat kamar tidur digabung menjadi satu bagian.

Begitupun dengan kamar mandi juga tidak ada. Tempat tinggal yang beralas semen seadanya dan beratap seng bocor itu rawan ambruk.

Jika ingin mandi, Pandu Sitompul beserta keluarga memanfaatkan saluran Air pet yang di dekat rumahnya. Begitupun jika ingin buang air membuat terpal biru persis belakang rumah.

Jika hujan tiba pada malam hari, Mariani dan suaminya memilih tetap berjaga agar memastikan anggota keluarganya tidak celaka jika suatu waktu tempat tinggal mereka ambruk.

"Kalau hujan, bocor semua ini. Sampai sana, apalagi saya baru melahirkan Anak ketiga yang masih berusia satu bulan," ucap Mariani saat ditemui wartawan, Senin (17/5/2021).