JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk melarang mudik Lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021. Perjalanan untuk periode sebelum dan sesudah larangan mudik yakni 22 April-24 Mei 2021 juga diperketat.

Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno mengatakan pengetatan larangan mudik membuat masyarakat berbondong-bondong memutuskan untuk mengubah jadwal liburan mereka. Dari yang sebelumnya di luar periode 6-17 Mei, diperpanjang jadi di luar periode sebelum 22 April-24 Mei.

"Bukan refund tiket malahan, mengubah perjalanan jadi lebih maju," kata Pauline kepada detikcom, Minggu (25/4/2021).

Meski begitu, keputusan itu hanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki waktu dan budget lebih. Sedangkan sisanya ada juga yang memutuskan untuk refund tiket.

"Karena penumpang itu kan terbagi dua, ada yang jauh-jauh hari sudah isu tiket, ada juga yang mepet baru isu tiket. Nah kalau yang mepet-mepet, mungkin mereka juga nggak jadi berangkat. Tapi kalau yang sudah jauh hari isu tiket mereka sudah planning nih mau liburan, kalau mereka punya waktu dan budget lebih mereka malah akan mengubah tanggal," jelasnya.

Kebijakan larangan mudik yang diperketat tentunya membuat daftar panjang kerugian bisnis agen travel. Pasalnya, minat masyarakat untuk berlibur semakin sedikit dengan adanya aturan yang diperketat.

"Pasti merugikan buat kita karena balik lagi yang membatalkan perjalanan kan juga banyak," tuturnya.

Hingga saat ini Pauline masih mencatat berapa masyarakat yang memilih untuk refund tiket dan menghitung kerugian dari seluruh agen travel. Untuk tujuannya sendiri tahun ini masyarakat lebih banyak liburan ke Bali dan Yogyakarta.

"Mayoritas ke Bali dan Yogyakarta," tandasnya.