MEDAN - Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Provinsi Sumatera Utara bersama dengan Bank Indonesia Sumut menggelar High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan melakukan launching Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Sumatera Utara di ballroom Hotel Adimulya Jalan Diponegoro Medan, Jumat (9/4/2021).

Acara peluncuran TP2DD tersebut dibuka langsung Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama sejumlah dinas terkait.

Dalam kesempatan yang sama Kadis Perindag Sumut Dr Ir Riadil Akhir Lubis mengungkapkan dari data Bank Indonesia dan sidak di pasar Sei Sikambing Medan, stok bahan pangan di Sumatera Utara dalam level aman hingga 3 bulan kedepan.

Ia juga menambahkan lonjakan harga pangan seperti daging yang tembus angka Rp 130.000 per kilogramnya dan harga cabe merah mencapai Rp 40.000 per kilogramnya yang ditemukan, masih dalam kenaikan yang dapat ditoleransi.

"Dari data BI dan hasil sidak pagi tadi di pasar Sei Sikambing, stok pangan sumut untuk 3 bulan ke depan masih aman. Kenaikan beberapa bahan pangan seperti daging sapi, daging ayam dan cabe merah masih dalam toleransi," ujarnya saat ditemui disela-sela acara.

Riadil juga menjelaskan Pemerintah Provinsi Sumut akan menggelar pasar murah sebanyak 10 titik selama bulan Ramadhan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan yang murah dan berkualitas.

"Nanti di Bulan Ramadha pemprovsu akan menggelar 10 titik pasar murah di Sumut, tapi sampai sekarang kita belum tetapkan titiknya. Pemerintah provsu juga memberikan subsidi 15%-40% untuk 15 komoditi yang di jual di pasar murah," ungkapnya.

Fakta menunjukan bahwa harga cabe dibeberapa daerah memiliki perbedaan yang signifikan. Di daerah-daerah penghasil cabe pastinya harga tidak mengalami lonjakan. Namun di daerah yang tidak memiliki hasil cabe pastinya terdampak kenaikan harga.

Selain itu, Riadil menghimbau semua distributor terkait ketersedian pangan, untuk tidak menimbun stok batang selama menjelang dan hari H bulan Ramadhan. Ia juga menambahkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan turut serta menimbun stok di rumah selama Ramadhan karena dapat dipastikan ketersediaan semua bahan pangan di pasaran tetap dijaga pemerintah daerah.

"Saya himbau kepada masyarakat maupun distributor jangan menyetok bahan pangan selama ramadhan karena stok sudah kita pastikan aman. Khususnya untuk oknum yang berani lakukan stok barang akan ditindak tegas oleh Dirkrimsus Polda Sumatera Utara dan dijatuhkan pidana," tutupnya.