ASAHAN - Buku adalah jendela dunia. Kegiatan membaca merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar bisa mengetahui lebih tentang dunia yang belum diketahui sebelumnya.


Karenanya, perpustakaan biasanya akan menjadi tujuan bagi siapapun yang memiliki keingintahuan tentang dunia. Selain itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga menjadi sasaran terutama bagi remaja dan anak-anak pelajar untuk membuka jendela dunia melalui buku.

Tentunya TBM juga harus diperhatikan dan dikembangkan di Indonesia. Di Kabupaten Asahan, terdapat TBM yang cukup digemari orang banyak, dari anak-anak, remaja bahkan orang dewasa.

Adalah TBM Ridha yang beralamatkan di Jalan KH Agus Salim, Pasar Lama, Gang Citra Nomor 2, Kecamatan Kisaran Timur. Santun dan tertib menjadi budaya di TBM tersebut. Dengan khusyuk dan fokus para remaja menghayati bacaan dari setiap kalimatnya.

Informasi dihimpun, TBM tersebut berdiri menggunakan uang pribadi pendirinya tanpa ada bantuan dari pihak manapun termasuk Pemerintah. Padahal, tujuan dari TBM itu sendiri adalah untuk mencerdaskan masyarakat dengan gemar membaca.

Pendiri TBM, Ridha mengaku prihatin dan peduli terhadap masyarakat terutama para anak bangsa. Hal ini yang kemudian menjadi inspirasi dan motivasi baginya untuk mendirikan TBM tersebut tahun 2005 dengan modal pas-pasan.

"Kalau cerita modal, ya pakai modal pribadi. Pelan-pelan lah, sedikit-sedikit kita beli buku dan kita kumpul bukul untuk dibaca masyarakat," jelasnya saat ditemui GoSumut, Rabu (7/4/2021).

Selain menyediakan tempat untuk membaca, Ridha juga memiliki program yaitu ojek baca. Ia datang ke tempat yang biasa dikunjungi orang banyak seperti alun-alun kota dan bahkan di pedesaan yang ada di Kabupaten Asahan, dengan bertujuan mengajak masyarakat untuk giat membaca.

Di tempat tersebut Ridha juga membentang tikar, terkadang di bawah pohon. Ia memajangkan buku-buku miliknya dan memberikan fasilitas baca dengan cara gratis bagi penggemar baca buku.

Sangat mengagumkan. Tentunya sikap Ridha bisa dianggap sebagai relawan penyelamat bangsa. Sebab, tanpa pamrih ia melakukan itu semua. Bukan hanya itu, Ridha juga rutin menggelar latihan pencak silat Walet Putih dan tari daerah Gubang bertujuan untuk mengangkat budaya Kabupaten Asahan.

Tapi sayangnya, TBM yang didirikan Ridha itu tak pernah dilirikan pemerintah. TBM yang harusnya digalakkan itu malah belum mendapatkan support dari pemerintah.

Berulangkali Ridha mengupayakan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah agar para penggiat baca lebih terfasilitasi. Namun, usahanya itu selalu gagal.

"Sudah seringkali saya mengajukan proposal bantuan, tapi sayangnya tidak pernah dapat. Ya mau gimana lagi, memang sudah seperti itu. Mungkin belum rezeki kami para penggiat baca ini," ujar Ridha dengan raut wajah pasrah.

Sebenarnya aku Ridha, dia sangat menginginkan TBMnya memiliki fasilitas buku yang lengkap dan tempat yang lebih memadai. Namun apa daya, ia tidak bisa berbuat apa-apa, melainkan hanya dengan pasrah dan tidak harus 'menjolok' pemerintahan agar peduli dengan TBMnya.

Ridha sangat berharap, pemerintah mau melirik TBMnya dan membantu untuk melengkapi fasilitas TBM tersebut agar minat baca masyarakat lebih tinggi lagi kedepannya.

"Kalau harapan pastinya saya sangat ingin bisa dibantu, karena ini kan untuk kepentingan orang banyak. Bukan kepentingan pribadi. Tujuannya juga mencerdaskan anak bangsa terutama di Kabupaten Asahan," harapnya.

TBM Ridha juga sudah menyumbangkan nama harum Kabupaten Asahan dengan menjuarai beberapa perlombaan seperti, Juara 3 TBM terbaik tingkat Sumatra Utara tahun 2017, juara 2 TBM terbaik tingkat sumatera Utara tahun 2018, sempat juga menjuarai kejuaraan nasional dengan mengikuti bimbingan teknis menulis di Jakarta tahun 2019 mewakili provinsi Sumatera Utara perwakilan Kabupaten Asahan dan pemenang kado akhir tahun TBM kreatif tingkat Nasional oleh Gramedia.

Prestasi TBM Ridha Sempat juga mendapat perhatian publik yang disiarkan selama 30 menit di salah satu stasiun swasta.

"Pernah juga TBM kami ini diliput dan disiarkan di salah satu tv nasional durasi sekitar tiga puluh menit tayangan dengan tema inspirasi Selasar Budi Srikandi literasi Asahan," ujarnya.

Tentunya TBM Ridha sudah sangat layak mendapatkan perhatian dari pemerintah bertujuan meningkatkan minat baca sesuai dengan visi misi Pemkab Asahan yaitu mewujudkan masyarakat Asahan Sejahtera yang Religius dan Berkarakter. Sehingga literasi dapat berkembang di bumi Rambate Rata Raya ini.