ASAHAN - Kabupaten Asahan memiliki banyak sesepuh religius yang terkenang namanya. Salah satunya, Syekh Silau Laut yang merupakan kakek dari Ustadz Abdul Somad.

 


Syeh Silau Laut dikenal sebagai tokoh agama sekaligus menyebarkan agama Islam di Kabupaten Asahan sekitar pada tahun 1800 -an.

Selain Syekh Silau Laut, ternyata masih ada Syekh lain yang turut berjuang di Kabupaten Asahan, Syekh Kubah.

Syekh Kubah tinggal dan meninggal dunia di tanah Rambate Rata Raya, tepatnya di Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang Panca Arga, dulunya tempat tersebut Kecamatan Meranti.

Namanya tak begitu dikenal di Kabupaten Asahan. Bahkan di kecamatan tersebut, juga tak sedikit yang tidak mengenalnya. Hingga saat ini tidak ada yang mengetahui apakah dia memiliki keturanan atau tidak.

Syekh Kubah dulunya seorang perantau, beliau datang ke Kabupaten Asahan seorang diri dengan tujuan menyebarkan agama Islam.

Hal tersebut diungkapkan salah satu tokoh agama, H Abdul Muid (67) saat mengikuti ziarah sekaligus membangun makam Syekh Kubah yang lakukan tokoh masyarakat masyarakat Kabupaten Asahan, Ir Aris Fadillah Lubis, Rabu (31/3/2021).

Diceritakannya, Syekh Kubah sebenarnya memiliki dua nama seperti nama ikan yaitu Lempem dan Lemedu.
Berbagai ulasan yang diceritakan termasuk cerita misteri.

Ia mengatakan, Syekh Kubah dulunya memiliki kesaktian yang sangat mandraguna. Sampai-sampai banyak orang yang menyeganinya.

"Dulu tempat ini [makam Syeh Kubah] perkampungan di tengah hutan. Syeh Kubah hidup di sini dan banyak pengikutnya. Bahkan Syekh Silau Laut pun katanya dulu sering menghampiri Syekh Kubah," kata H Abdul Muid.

Ia mengaku tak mengetahui persis kapan Syekh Kubah meninggal. Ia mendapatkan sedikit cerita dari orang-orang tua sebelumnya.

Dulu lanjutnya, semasa Syekh Kubah masih hidup, ada seorang pemuda yang datang ke perkampungan Syekh Kubah. Ia merasa haus sehingga ia meminta buah kelapa kepada Syekh Kubah.

Permintaan pemuda tersebut diaminkan Syekh Kubah dengan mengijinkan untuk mengambil kelapa miliknya.

Pemuda tersebut membawa golok yang disimpan di pinggangnya. Ia juga memiliki kesaktian yang cukup baik, ia mencabut golok dari sarungnya dan melemparkan ke arah buah kelapa.

Dengan gampang ia menjatuhkan buah kelapa tersebut. Buah kelapa yang jatuh sebanyak satu tandan. Dalam satu tanda kelapa terdiri dari enam buah kelapa hingga lebih.

Pemuda tersebut pun meminum kelapa itu. Satu sampai dua buah kelapa, dahaga pemuda tersebut sudah sangat basah dan perutnya sudah terasa kenyang.

Dari itu, kelapa yang diambilnya masih banyak tersisa, pemuda tersebut tak mampu menghabiskannya. Akan tetapi Syekh Kubah meminta pemuda tersebut agar menghabiskannya, pemuda itu memohon maaf karena tak mampu menghabiskan kelapa yang terlalu banyak ia ambil.

Seketika dengan gampang, Syekh Kubah mengulurkan tangan kosong dan dengan kesaktiannya, Syekh Kubah mengembalikan kelapa tersebut di pohonnya.

Kelapa yang sudah jatuh spontan terbang ke udara dan hinggap ke pohon, kemudian menempel tanpa ada bekas sambungan.

Pemuda itu pun terkejut dan tersipu melihat kehebatan Syekh Kubah. Ia langsung menundukkan kepala dan badan, memohon kepada Syekh Kubah agar mau menerimanya menjadi murid.

Syekh Kubah dengan lapang dada menerimanya dan menjadikan pemuda tersebut sebagai muridnya.

Kemudian, pemuda tersebut belajar dan mengabdi kepada Syekh Kubah hingga Syekh Kubah meninggal. Walaupun Syekh Kubah sudah meninggal, pemuda tersebut tetap setia menghormati Syekh Kubah. Sampai pemuda itu pun meninggal dunia.

Sebelum meninggal, pemuda itu sempat berpesan agar makamnya berdekatan dengan Syekh Kubah tepatnya di bawah kaki.

"Hanya sampai disitu saja yang saya tau. Saya tau cerita itu dari orang-orang tua saya dulu. Saya juga tidak tahu kapan persisnya Syekh Kubah Meninggal dunia. Tapi kabarnya dulu tahun 1980-an," ceritanya.

Lebih lanjut H Abdul Muid menceritakan, setelah meninggalnya Syekh Kubah sampai sekarang sekitaran makam Syekh Kubah juga dikenal sangat misterius.

Sering terjadi hal-hal aneh yang di luar nalar pikir manusia. Sempat terjadi alat berat terjatuh dari jalan dan terlempar ke tengah sawah yang kondisinya cukup jauh dari jalan.

Kemudian ada juga orang yang meninggal setelah menggali dan mengenai tulang manusia yang konon adalah pengikut Syekh Kubah.

"Waktu mencangkul kena tulang. Tapi setelah itu yang mencangkul gak lama meninggal dengan penyakit yang cukup aneh. Mungkin karena gak pamit dia," katanya lagi.

Sering orang yang sembrono datang ke lingkungan makam tersebut terkena sial. "Kalau datang ke sini hendaknya baik-baik. Jangan pernah ada niat kotor, pasti selalu sial," jelasnya.

Ada juga orang yang datang mengambil foto tetapi hal misterius yang terjadi.

"Waktu itu sempat ada yang ngambil foto papan proyek, saat fotonya dicuci (cetak) papan proyeknya ada nampak jelas, tapi sekeliling yang seharusnya sawah berubah menjadi hutan. Sempat diulangi lagi, begitu juga Kejadian, sekeliling bewarna merah," urainya.

Dikatakannya lagi, beberapa waktu lalu, sekitar satu bulanan lalu, salah satu stasiun TV datang dan melakukan adrinalin dengan uji nyali. Tapi tim stasiun TV swasta tersebut pulang karena tak sanggup bahkan sampai muntah-muntah.

Ia sangat berharap, agar masyarakat dan pemerintah lebih memperhatikan serta merawat makam Syekh Kubah. Karena menurutnya Syekh Kubah sangat berjasa terhadap agama Islam.