MEDAN - Polda Sumut mengimbau masyarakat agar lebih selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan dana sumbangan lewat kotak amal.

Pasalnya, Tim gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri dan Polda Sumut, kemarin (26/3/2021) telah menyita sebanyak 500 buah kotak amal yang diduga kuat untuk mendanai aksi teror.

"Saat ini ada beberapa kotak amal terindikasi bahwa sumbangan dana sedekah dari masyarakat itu diduga digunakan untuk pendanaan terorisme. Dan inilah yang terus didalami oleh Tim Densus 88 Anti Teror di Sumut," ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Sabtu (27/3/2021).

Hadi mengungkapkan, anjuran bersedekah itu telah disampaikan para ulama dan memang diharuskan oleh seluruh agama baik itu Islam, nasrani maupun agama lainnya membantu fakir miskin serta kaum duafa.

"Namun dari hasil penyelidikan Tim Densus 88 Antiteror yang melakukan serangkaian operasi di sejumlah daerah di Sumatera Utara menemukan dugaan tentang keberadaan kotak amal yang dananya digunakan untuk kepentingan jaringan terorisme," ungkap mantan Wadirlantas Polda Kalimantan Tengah ini.

Oleh karena itu, lanjut Hadi menjelaskan, Polda Sumut dan Densus 88 Anti Teror mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati memberikan dana sedekah melalui kotak amal yang tidak jelas keberadaan serta peruntukannya.

"Jangan sampai dana sedekah yang diberikan malah jadikan sebagai sumber pendanaan jaringan terorisme," jelasnya.

Selain itu, orang nomor satu di Bidang Humas Polda Sumut ini mengingatkan masyarakat untuk terus sama-sama menjaga situasi kondusif dengan meningkatkan kewaspadaan, kepedulian di lingkungan masing-masing.

"Harus mulai menimbulkan kepekaan kembali kepada lingkungan kita. Dulu ada 1x 24 jam wajib lapor, silahkan peran itu digunakan lagi. 1×24 jam tamu wajib lapor kepada RT ataupun RW setempat," imbaunya.

Hadi menyebutkan, tujuan dihidupkan kembali sistem pengamanan lingkungan untuk mengetahui setiap keberadaan tamu yang datang ke suatu wilayah ataupun lingkungan.

"Ini merupakan upaya-upaya preventif yang bisa dilakukan masyarakat dalam mencegah bahaya terorisme maupun bahaya-bahaya lainnya," sebut Kombes Pol Hadi Wahyudi.

Informasi sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror menyita 500 kotak amal saat melakukan penggerebekan rumah terduga teroris di Jalan Persatuan, Desa Helvetia, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat, kemarin.

Diduga ratusan kotak amal yang disita personel anti teror Mabes Polri itu disinyalir digunakan untuk pembiayaan gerakan radikalisme jaringan terorisme di Sumatera Utara.

Penggerebekan gudang kotak amal ini dilakukan setelah sebelumnya 18 terduga teroris ditangkap dari sejumlah tempat di Sumut pada pekan lalu.