ASAHAN - Hingga saat ini jasad Ahmad Yunus Dalimunthe (39) TKI asal Kabupaten Asahan yang tewas dibunuh temannya di Malaysia beberapa waktu lalu belum juga dipulangkan ke kampung halaman.


Jasad Yunus belum dipulangkan karena keterbatasan biaya. Sementara Pemkab Asahan mengaku tidak bisa memfasilitasi kepulangan jasad korban karena dia bekerja ke negeri jiran secara ilegal.

Hal ini diungkapkan Kasi Penempatan dan Pasar Kerja Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan, Edy Catur Prayetno, Selasa (23/3/2021).

"Dia bukan TKI. Jadi dia merupakan warga (Asahan) yang secara ilegal bekerja di Malaysia," katanya.

Lebih lanjut Edy mengatakan pihak KBRI Kuala Lumpur menunggu keluarga korban menjemput jenazah tersebut ke Malaysia.

"Jadi KBRI ini menunggu kapan keluarganya bisa menjemput ke Malaysia. Kembalinya tidak bisa difasilitasi pemerintah, harus mandiri," kata Catur.

Sementara keluarga Yunus mengaku pasrah karena tidak punya biaya menjemput jenazah. Keluarga menyebut pemulangan terkendala urusan keimigrasian karena Yunus bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Malaysia secara ilegal.

"Sampai hari ini masih belum ada kepastian kapan abang kami ini jenazahnya bisa pulang, termasuk info dari KBRI di Malaysia juga belum pasti. Kami sudah pasrah saja, berharap ada orang yang mau bantu," kata adik kandung Yunus, Rizky.

Dia mengatakan ada agen yang menawarkan bantuan pemulangan dengan biaya sekitar 4.500 ringgit atau sekitar Rp 15 juta. Namun, katanya, keluarga tidak punya biaya.

"Ada juga organisasi yang datang mau bantu, namun sampai hari ini belum ada perkembangan," paparnya.