JAKARTA - Badan Meteorolog, Klimatolog, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Indonesia tak khawatir dengan gempa yang mengguncang Kota Ishinomaki, Jepang. Gempa mengguncang negeri sakura itu dengan kekuatan magnitudo 7,2, yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 7.

"Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena gempa Ishinomaki, Jepang ini tidak berdampak di Indonesia," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (20/3).

Terlebih, kata Daryono, merujuk pada data tide gauge di Ofunato Station pada Prefektur Iwate, tidak terdapat anomali tinggi muka air laut meskipun gempa tersebut sempat dinyatakan berpotensi menimbulkan tsunami.

"Artinya tidak terjadi tsunami," ujarnya.

Daryono menjelaskan gempa di Jepang itu dipicu oleh gerakan sesar naik atau thrust fault yang menyatu dengan sumber gempa pada subduksi lempeng Pasifik yang menukik lurus ke bawah Jepang.

"Kedalaman (gempa) dangkal, yaitu 44 kilometer," kata Daryono.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 7,2 magnitudo mengguncang wilayah Ishinomaki, Jepang. Pusat gempa berada 27 kilometer arah timur laut dari kota tersebut.

Badan Metereologi Jepang (JMA) sempat mengeluarkan peringatan tsunami selepas gempa. Namun, peringatan tersebut dicabut 1 jam kemudian sebagaimana dikutip dari Reuters yang merujuk pada siaran televisi Jepang NHK.