MEDAN - Peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang, pekan lalu dipersilakan melapor ke polisi. Apalagi, sebagian besar dari mereka merasa tertipu karena hanya menerima Rp 5 juta dari Rp 100 juta yang dijanjikan. Saran tersebut disampaikan Arief Tampubolon, kader Partai Demokrat di Kota Medan.

"Kita sarankan saja mereka (peserta) yang ikut KLB ilegal kemarin melapor ke polisi jika merasa tertipu. Jangan malu, mereka saja tidak malu merampok Partai Demokrat ini," ujar Arief.

Menurutnya, pengakuan para peserta KLB Partai Demokrat ilegal yang dijanjikan mendapatkan Rp 100 juta dari mantan koruptor Nazaruddin, itu sangat menyedihkan karena hanya diberi Rp5 juta.

Nazaruddin yang menjadi salah satu inisiator KLB abal-abal, kata Arief, harus bertanggung jawab dengan janjinya ke peserta.

Jangan sampai penilaian terhadap dirinya tidak jauh berbeda dengan Jhoni Allen Marbun (JAM), Marzuki Alie, Moeldoko, dan lainnya.

"Tak terbayangkan jika mereka-mereka itu yang memimpin negeri ini, mau dijadikan apa rakyat Indonesia. Awalnya saja mereka sudah menipu peserta KLB ilegal itu, bagaimana ke depannya?," seru Arief.

Untuk itu, Polri yang dipimpin Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan konsep persisinya, harus mendorong para peserta KLB ilegal yang merasa tertipu tersebut untuk membuat laporan.

"Konsep persisi Polri harus diterapkan dalam kasus peserta KLB yang ditipu oleh Nazaruddin dan kawan-kawannya ini. Polri harus hadir dan memberikan rasa keadilan bagi rakyat yang merasa dirugikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Imbaulah para peserta KLB yang tertipu itu untuk melapor, agar mereka juga mendapatkan keadilan di republik ini. Bukan oknumnya yang dihukum akan tetapi perbuatannya yang harus diperbaiki," tegas Arief.