JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan akan melakukan upaya pengawasan serta pelacakan dalam menindaklanjuti temuan mutasi virus SARS-CoV-2 B117 yang sudah terdeteksi di Indonesia.


Mutasi virus itu diketahui pertama kali ditemukan di Inggris dan kini telah menyebar di lebih dari 33 negara. Mutasi virus SARS-CoV-2 B117 juga dinilai memiliki kemampuan lebih cepat menyebarkan virus.

"Kementerian dan lembaga, bersama Satgas akan terus melakukan monitoring dan evaluasi implementasi di lapangan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden dilansir CNN Indonesia, Selasa (2/3) kemarin.

Wiku mengaku pihaknya bakal memperketat akses pintu masuk Bandara dan Pelabuhan guna memantau kedatangan orang dari luar ke dalam negeri. Pengetatan protokol kesehatan di pintu masuk Indonesia itu juga dilakukan guna mengantisipasi sebaran virus mutasi covid-19 lainnya seperti yang berasal dari Brasil, Afrika Selatan, hingga Denmark.

Wiku tak merinci secara detail seberapa ketat kontrol protokol kesehatan di titik-titik pintu masuk Indonesia itu. Wiku hanya mengimbau agar seluruh masyarakat mampu berkolaborasi dengan pemerintah untuk sama-sama mencegah meluasnya temuan dua kasus varian virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia.

"Saat ini pemerintah telah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain virus corona baru di pintu masuk Indonesia," jelasnya.

Wiku juga meminta agar semua pihak waspada, sebab berdasarkan analisis terakhir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), telah dilaporkan adanya kenaikan kasus di 4 benua. Yaitu benua Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan Mediterania Timur.

Wiku menyayangkan kondisi itu mengingat seminggu sebelumnya WHO menyatakan bahwa infeksi baru Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama 6 pekan berturut-turut atau pertama kalinya penurunan berkelanjutan sejak pandemi dimulai.

"Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan di banyak negara mulai mengendur karena terlena dengan kedatangan vaksin," pungkas Wiku.

Kementerian Kesehatan mengumumkan temuan dua kasus mutasi virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia, Selasa (2/3) kemarin. Temuan mutasi virus asal Inggris itu kemudian diidentifikasi berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari Saudi Arabia.

Temuan itu didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel dengan melalui teknik pencarian strain virus dengan metode Whole Genome Sequence (WGS). Namun hal berbeda dikatakan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio. Ia menyebut mutasi virus corona atau SARS-CoV-2 B117 sudah ditemukan di Indonesia beberapa pekan lalu.