MEDAN - Keluarga Besar Mitra Lanud Soewondo bersama Tim Bomber TNI AU bersinergi menghalau tindak pidana premanisme di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. Medan.

Sebagai jaringan komunikasi handy talky, sinergitas TNI AU dengan komunitas rakyat ini mampu memberikan rasa nyaman dan aman khususnya dalam menjaga kamtibmas di tengah tengah masyarakat.

"Kami sebagai Keluarga Besar Mitra Lanud punya kepentingan bersama dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan. Oleh karena itu, kami selalu bersinergi dengan Lanud Soewondo dalam kegiatan apapun termasuk dalam memberikan bantuan sosial di tengah tengah masyarakat," ujar Ketua Umum Mitra Lanud, Ferdinan Ghodang SE SH MH di dampingi Ketua Harian Ferry SE, Kamis (25/2/2021).

Aksi sosial ini, kata Ferdinan, merupakan rutinitas yang dilakukan Keluarga Besar Mitra Lanud Soewondo. Apalagi, Komandan Lanud Soewondo Kolonel PNB JH Ginting, selaku Pelindung 1 di Mitra Lanud, juga selalu berpesan agar komunitas ini dapat bermanfaat bagi sesama khususnya warga yang kurang mampu.

"Ini pesan dari Danlanud kepada kami. Kami pun siap sedia dan terlebih lagi setiap agenda kita selalu berdampingan dengan Tim Bomber TNI AU," ungkapnya.

Di samping berkomunikasi di jalur udara, Keluarga Besar Mitra Lanud juga sering berdiskusi mengenai agenda kerja di sekretariat mereka di Jalan Cemara No. 22 C-D Kota Medan.

"Meskipun melalui jalur udara, tapi kita juga sering kopi darat sesama anggota di sekretariat kita untuk membahas agenda kerja maupun hanya untuk menjaga hubungan agar semakin baik lagi. Bahkan, Tim Bomber TNI AU jika ada kesempatan juga sering ikut serta," tandasnya.

Di sisi lain, Rikoh, salah seorang member di Mitra Lanud, menuturkan kisahnya selama ikut bergabung dalam komunitas ini.

Di samping senang bergabung karena sering melakukan aksi sosial, komunitas yang dipimpin Ferdinan Ghodang ini juga peduli dengan member, pengurus maupun anggota ketika ada orang orang yang ingin mencari keuntungan di masa pandemi Covid 19 saat ini.

"Kemarin waktu mau rehab rumah di Jalan Tilak, proses pembangunan dihentikan sejumlah preman dan saya minta bantuan. Akhirnya Tim Bomber turun dan premannya pun kabur," beber Rikoh.

Tak hanya itu, ketika pindahan rumah dari Jalan Sutrisno ke Jalan Tilak, Rikoh juga dimintai sejumlah uang sama preman setempat. "Dan saya juga minta bantuan bomber dan disigapi dengan cepat juga. Akhirnya Tim Bomber turun dan premannya pun berhasil ditangani," terangnya.

Ferdinan pun membenarkan hal ini. Bahkan, pernah ada kejadian oknum juru parkir yang mengempesi ban member Mitra Lanud. "Saat itu juga Tim Bomber gerak cepat dan turut mengamankan yang bersangkutan. Komunitas kita ini sebenarnya hadir untuk memberikan kebaikan kepada semua orang, kita sering melakukan aksi sosial, komunitas kita ini juga turut serta menciptakan kamtibmas, tapi ketika diganggu Tim Bomber TNI AU juga tak segan segan menindak," tandasnya.

"Banyak member Mitra Lanud yang sudah bergabung dan merasa puas dengan Tim Bomber yang sangat cepat dan sigap merespon jika terjadi kendala di lapangan," tukasnya.