TOBA - SMP Negeri 1 Laguboti, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba yang dipimpin Jungjungan Sibarani berharap, sekolahnya dapat dibangun sarana mandi cuci kakus (MCK). Sebab, selama ini MCK mereka tidak memadai dan jauh dari yang diharapkan.

Sebelum paparan wabah pandemi Covid-19 mengancam dan merebak di seantero penjuru dunia saat ini, kepala sekolah bersama dengan seluruh guru sedang giat giatnya meningkatkan disiplin belajar mengajar.

Ditengah keseriusan itu, para guru dan pelajar SMP Negeri Laguboti memiliki keresahan yang mendalam yang membuat mereka sering tidak merasakan kenyamanan di lingkungan sekolahnya tempat belajar mengajar.

"Keresahan dan ketidaknyamanan warga sekolah ini dikarenakan aroma anyir dan bau BAB, karena hampir semua Kamar Mandi (MCK) siswa/i milik sekolah sudah tidak layak pakai lagi, ditambah dengan kamar mandi yang begitu berdekatan dengan ruang kelas belajar mengajar para siswa/i," keluh seorang guru kepada Gosumut saat disambangi di lokasi sekolah, Selasa (23/2/2021).

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Laguboti, Jungjungan Sibarani saat dikonfirmasi Gosumut di kantornya menjelaskan, 14 kamar mandi milik sekolah SMP N.1 Laguboti dibangun 15 tahun lalu.

"Diantaranya 10 kamar mandi siswa/i telah ditutup mati, karena tidak dapat lagi digunakan dengan baik. Sisanya 4 kamar mandi dibagi 2 untuk dipakai putra dan putri yang digunakan secara bergiliran," ungkap Jungjungan.

Menurut Jungjungan, mereka menutup kamar mandi supaya tidak lagi dimasuki dan digunakan para siswa/i, karena closednya sudah rusak dan aliran lobang sudah tertutupi. "Apabila digunakan BAB semuanya tidak bisa lagi mengalir ke sepsictank, jadinya BAB bertahan di atas dan menebarkan aroma yang tidak sedap dan mengganggu aktivitas belajar peserta didik dan para tenaga guru," terangnya.

Di tahun 2019, pihaknya juga telah mengajukan proposal permohonan pembangunan MCK ke Dinas Pendidikan Kabupaten Toba (dulu Toba Samosir) berharap supaya anggaran untuk pembangunannya bisa ditampung di Tahun 2020 yang akan datang.

"Di tahun Anggaran 2020 kita telah melihat, telah ada dianggarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Toba untuk pembangunan WC siswa/i dan pembangunan 1 unit perpustakaan," tandasnya.

Namun anggaran dan pembangunannya tidak jadi dilaksanakan di TA-2020. Sebab, menurut informasi dari dinas, anggaran direfocusinng untuk dana sosial Covid-19 di TA-2020.

"Untuk itu, kita belum tahu apakah di tahun 2021 ini bisa ditampung dan terealisasi atau tidak. Namun kita sangatlah berharap kiranya pemerintah kabupaten melalui Bapak Bupati/Wakil Bupati akan merealisasikannya," harapnya.

Ditambahkannya, kalaupun permohonan pembangunan Kamar Mandi/WC tersebut direalisasikan, "kami berharap untuk pembangunan yang baru bisa dipindahkan ke pinnggir pagar gerbang sekolah sebelah Barat. Supaya aroma tak sedap WC tidak mengganggu konsentrasi belajar mengajar anak didik dan, para guru," harapnya.